SURABAYA - Alienasi merupakan pameran seni lukis kanvas yang dihelat di Vin Autism Gallery, terletak di Ruko G Walk Jungtion TI 6 No.11 Citraland Surabaya.
Diketahui, Vin Autism Gallery sering menyelenggarakan pameran setiap bulannya. Alienasi ini adalah pameran ke-15 yang digelar.
Pameran dibuka sejak 2 November 2024 pukul 19.00 WIB, dihadiri para pelukis asal Surabaya, tamu undangan, Rudy Purwono pemilik Vin Autism Gallery, dan Vincent Purwono putranya yang juga pelukis. Lengkap dengan live music yang mengisi saat pembukaan.
Baca Juga : Alienasi: Pameran Seni Lukis Kanvas yang Menampilkan Keterasingan dan Autentisitas Manusia
Pembukaan pameran ditandai dengan pembubuhan tanda tangan pada poster Alienasi dari lima pelukis yang karyanya dipamerkan yaitu Aam Artbrow, Rezzo Masduki, Loyong Budi Harjo, Yoni Rizal, dan Sugihartono, serta Rudy Purwono dan Vincent Purwono.
Pameran ini berlangsung selama sebulan penuh, mulai 2 November hingga 2 Desember. Dengan jam buka pukul 09.00-21.00 WIB, pengunjung dapat menikmati 50 karya seni lukis kanvas yang dipamerkan di lantai 1 dan lantai 2 Vin Autism Gallery.
Alienasi mengangkat tema “Ikhwal Keterasingan”. Para seniman mencoba menggambarkan perasaan terisolasi yang sering kali dialami manusia di era digital, di mana teknologi yang seharusnya mendekatkan justru membuat kita merasa jauh dari diri sendiri, orang lain, dan dunia.
Sejalan dengan hal itu, Dewi Musdalifah sang penulis konsep Alienasi ini mengaku karya-karya di pameran ini memiliki beragam emosi.
Menurutnya, ada banyak hal yang ingin dibagi dalam mengolah keterasingan itu.
"Banyak hal yang membuat kita terasa asing. Ada banyak hal yang kemudian melepas keterikatan kita di dunia lain, tetapi ketika saya memahami bersama lukisan-lukisan yang ada di galeri malam ini saya begitu takjub," ungkapnya di Surabaya, Sabtu (2/11/2024).
"Ini adalah ekspresi dari seniman. Ada yang melukis dari sisi emosi, imajiner, ambiguitas, respon optimisme di masa depan," imbuhnya.
Kelima pelukis yang karyanya dipamerkan di Alienasi ini mencoba melawan perasaan terasing melalui karya-karya mereka.
Mereka ingin menunjukkan pentingnya menemukan jati diri yang autentik sebagai cara untuk mengatasi kesepian dan terhubung kembali dengan dunia.
Hal tersebut sejalan dengan Vin Autism Gallery. Galeri ini menggelar Alienasi juga bertujuan untuk berbagi bagaimana cara mengatasi autisme melalui kesenian.
Vin Autism Gallery ingin menunjukkan bahwa kreativitas dapat menjadi alternatif pendidikan bagi anak-anak berkebutuhan khusus, termasuk anak-anak autis.
Rudy Purwono, pemilik galeri, berharap pameran ini dapat meningkatkan kesadaran masyarakat tentang potensi yang dimiliki oleh anak-anak dengan autisme melalui ekspresi seni.
“Kreativitas itu adalah sesuatu yang unik dan dapat menjadi bentuk ekspresi yang mewarnai situasi masyarakat yang pandai melakukannya," kata Rudy menjelaskan.
"Ada keluarga yang masih kesulitan menangani anak autis, jadi dari galeri ini bisa menunjukkan sisi kreativitas bahwa kesenian itu bisa menjadi alternatif untuk pendidikan anak-anak autisme," ujarnya.
Terlihat banyak pengunjung yang menikmati karya seni lukis kanvas di pameran Alienasi ini.
Hendrik Prasetyawan, salah satu pengunjung, melihat pameran ini sebagai wadah yang menarik untuk belajar tentang perkembangan seni lukis.
Hendrik mengaku kagum dengan perbedaan gaya antara seniman muda dan senior, serta merasa bahwa karya-karya yang dipamerkan sangat menghibur.
Menurutnya, kemampuan seorang seniman dalam mengolah objek, terlepas dari kesederhanaannya, merupakan kunci untuk menciptakan karya yang menarik. (Dhenis Syiva/Shofiana Shofa).
Editor : Khasan Rochmad