PACITAN - Krisis air bersih yang hampir setiap tahun melanda Kabupaten Pacitan mendapat perhatian serius dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur. Bertempat di Balai Desa Tambakrejo, Kecamatan Pacitan, Selasa (12/8/2025) sore, Pemprov Jatim menyalurkan bantuan penanganan krisis air bersih berupa 50 tandon air dan 150 jeriken.
Dalam kegiatan tersebut, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa juga melakukan droping air bersih secara simbolis kepada warga terdampak.
Kepala Pelaksana BPBD Jatim, Gatot Soebroto, menjelaskan bahwa hingga saat ini masih ada 26 kabupaten/kota, 222 kecamatan, dan 815 desa di Jawa Timur yang berpotensi mengalami kekeringan. Tiga kabupaten, yakni Bondowoso, Pasuruan, dan Mojokerto, bahkan telah menetapkan status tanggap darurat kekeringan.
“Pacitan menjadi salah satu daerah dengan potensi kekeringan, meski trennya sudah menurun dibanding tahun-tahun sebelumnya,” ujar Gatot.
Baca Juga : Pendaftar Sekolah Rakyat Gelombang II Naik Jadi 46 Siswa, Pemkab Genjot Pemenuhan Kuota
Sementara itu, Kepala Pelaksana BPBD Pacitan, Erwin Andriatmoko, mengungkapkan wilayah terdampak krisis air bersih di Pacitan mengalami penurunan signifikan. Dari 60 desa yang sebelumnya berpotensi kekeringan, kini tinggal 35 desa di delapan kecamatan, dengan total penduduk terdampak sekitar 5.666 jiwa. Namun demikian, hingga saat ini belum ada desa di Pacitan yang secara resmi mengajukan permintaan droping air bersih.
“Penurunan ini terjadi karena semakin banyak desa yang melakukan pengelolaan sumber air secara mandiri, sehingga mampu mengurangi dampak kekeringan,” jelas Erwin.
Pemprov Jatim berharap bantuan tersebut dapat membantu memenuhi kebutuhan air bersih warga, sekaligus memperkuat kesiapsiagaan menghadapi musim kemarau di Pacitan. (Edwin Adji)
Editor : JTV Pacitan