KEDIRI - Kerupuk merupakan makanan pendamping yang banyak disukai oleh masyarakat. Salah satunya adalah kerupuk mawar atau yang lebih dikenal dengan kerupuk uyel ini yang sering dipilih masyarakat sebagai makanan pendamping mereka. Di Desa Blabak Kecamatan Kandat Kabupaten Kediri tepatnya di Dusun Sumberjoyo Selatan, Desa Mangunrejo terdapat sebuah Pabrik Kerecek Kerupuk Uyel milik seorang warga yang tinggal di Desa tersebut.
Pabrik Kerecek ini sudah berdiri selama 18 tahun dan pertama kali dibuka pada tahun 2006. Lilik, warga setempat yang merupakan pendiri sekaligus pemilik pabrik kerecek ini mengatakan, saat pertama kali membuka pabrik kerupuk uyel ini hanya memiliki 10 pekerja saja yang merupakan warga sekitar.
“Berdiri tahun 2006, pertama kali buka karyawannya masih 10 dan itu semua warga sekitar sini,” Ujar Lilik pemilik pabrik kerecek kerupuk uyel.
Lilik menambahkan, dalam sehari pabrik kerupuknya dapat menghasilkan kurang lebih 8 kuintal krecek uyel dengan proses pengolahan 1 hari. Nantinya krecek uyel ini akan dikirim di beberapa daerah yang ada di Jawa Timur, diantaranya Kediri, Malang, dan Surabaya. Dalam satu bulan ia dapat meraih omset sekitar Rp. 432.000.000.
Baca Juga : Polisi Amankan Ratusan Paket Snack Yang Diduga Menjadi Penyebab Ratusan Jamaah Keracunan
“Hari ini kita menghasilkan 8 kuintal kerupuk, dan untuk proses pengolahannya membutuhkan waktu 1 hari, tapi cuaca juga mempengaruhi hasil jadi dari kerupuk,” Imbuhnya.
Selama mengelola usahanya, tak jarang Lilik mengalami beberapa kendala. Seperti harga tepung yang mahal dan musim kemarau. Kendala – kendala tersebut tentunya dapat menyebabkan kerugian dan menghambat proses pengolahan kerupuk uyel. Sehingga waktu pengerjaan dan jumlah yang dihasilkan berbeda dari biasanya atau tidak sesuai target.
“Pernah mengalami kerugian, paling sering karena harga tepung yang mahal, kadang – kadang cuaca kemarau juga mempengaruhi.” Pungkasnya.
Salah satu pekerja pabrik krecek uyel, Sulastri juga mengatakan bahwa pengolahan kerupuk uyel memiliki beberapa tahapan. Sebelum menjadi kerupuk yang siap untuk dipasarkan, awalnya kerupuk uyel hanya berupa adonan tepung yang dicampur dengan bumbu yang sudah diracik.
Lalu kerupuk dicetak dengan mesin pencetak, kemudian dimasak dalam mesin oven yang besar. Setelah itu kerupuk dijemur kurang lebih setengah hari. Dalam proses ini, cuaca menjadi salah satu faktor penentu dari kerupuk yang dihasilkan. Setelah proses penjemuran, barulah kerupuk siap untuk dikemas dan dikirim ke beberapa daerah. Kerupuk uyel yang dipasarkan berupa kerupuk uyel yang masih mentah atau kerecek.
Baca Juga : Kampanye Perdana, Mas Dhito di Sambut Hangat Masyarakat
“Untuk prosesnya pertama membuat bumbu, membuat adonan, terus dimasak lalu dijemur. Setelah dijemur lalu dipacking. Sistem gaji di sini ada dua, perhari dan borongan. Kalau perhari kisaran Rp. 28.000.” Ujar Sulastri salah satu pekerja.
Dengan didirikannya pabrik kerecek kerupuk uyel ini dapat menambah lapangan pekerjaan bagi warga setempat sekaligus memperbaiki perekonomian di Desa Mangunrejo.(Aulia Azzahra)
Editor : JTV Kediri