Mata kita membutuhkan air mata agar tetap sehat dan terasa nyaman. Mata kering terjadi saat produksi air mata berkurang atau penguapan air mata meningkat. Ketidakstabilan air mata ini menyebabkan peradangan dan kerusakan permukaan mata. Hal ini dapat menimbulkan keluhan-keluhan yang tidak nyaman pada mata. Mata kering dapat terjadi pada situasi tertentu, seperti saat berada di pesawat terbang, di ruangan ber-AC, saat mengendarai sepeda, atau setelah menatap layar komputer dan handphone dalam waktu yang lama. Mata kering cukup sering terjadi dengan angka kejadian di dunia adalah sebesar 49,5%. Sedangkan di Indonesia angka kejadian mata kering sekitar 30,6%.
Apa saja gejala mata kering?
Beberapa keluhan yang dirasakan saat mata kering antara lain:
- Mata terasa perih dan terbakar.
- Penglihatan terkadang kabur, terutama saat membaca.
- Mata terasa gatal atau berpasir dan mengganjal.
- Mata terasa seperti terdapat lendir.
- Mata merah, terutama terjadi saat terkena angin atau asap.
- Mata terasa nyeri saat memakai lensa kontak.
- Mata berair, yang merupakan respon tubuh terhadap iritasi mata kering.
- Mata terasa lelah.
Apa saja penyebab mata kering?
Terdapat beberapa kondisi yang dapat menyebabkan mata kering, antara lain:
- Usia tua; produksi air mata lebih berkurang seiring bertambahnya usia karena perubahan hormon.
- Wanita; baik pria maupun wanita dapat mengalami mata kering. Namun, kondisi ini lebih umum terjadi pada wanita—terutama wanita yang telah mengalami menopause.
- Penyakit tertentu, seperti rheumatoid artritis, sindrom Sjögren, penyakit tiroid, dan lupus.
- Blefaritis (kondisi ketika kelopak mata bengkak atau merah).
- Entropion (posisi kelopak mata masuk ke dalam); ektropion (posisi kelopak mata mengarah ke luar).
- Mata terkena asap, angin, atau berada pada iklim yang sangat kering.
- Menatap layar komputer, handphone atau membaca dalam waktu lama.
- Menggunakan lensa kontak dalam waktu lama.
- Telah menjalani operasi mata seperti LASIK.
- Mengonsumsi obat-obatan tertentu, seperti: diuretik untuk tekanan darah tinggi, beta-blocker, untuk masalah jantung atau tekanan darah tinggi; obat alergi dan flu (antihistamin), Obat tidur, obat cemas dan antidepresan, Obat maag.
Apa saja pemeriksaan yang diperlukan untuk mendiagnosis mata kering?
Terdapat beberapa pemeriksaan yang dapat dilakukan untuk mendiagnosis mata kering, meliputi:
- Pemeriksaan mata komprehensif. Pemeriksaan mata yang mencakup riwayat kesehatan menyeluruh dan kesehatan mata pasien dapat membantu dokter spesialis mata mendiagnosis penyebab mata kering pasien.
- Pemeriksaan untuk mengukur volume air mata.
- Pemeriksaan untuk menentukan kualitas air mata.
Apa saja pengobatan yang diperlukan untuk mata kering?
Pengobatan mata kering salah satunya adalah dengan pemberian tetes air mata buatan. Tetes air mata buatan adalah obat tetes mata dengan komposisi seperti air mata manusia. Pada penderita mata kering yang lebih parah, dokter spesialis mata akan memberikan obat tetes mata tambahan lainnya untuk mengurangi peradangan. Selain itu juga terdapat beberapa tindakan tambahan khususnya pada penderita mata kering derajat berat.
Pada beberapa kasus, mengobati penyakit yang menyebabkan mata kering dapat membantu menghilangkan gejala mata kering. Misalnya, jika mengkonsumsi obat-obatan yang menyebabkan mata kering, maka diperlukan obat pengganti alternatif. Jika pasien memiliki kelainan posisi kelopak mata (entropion, ektropion) maka perlu dilakukan operasi perbaikan posisi kelopak mata.
Salah satu prosedur untuk mengurangi gejala mata kering yang bisa dilakukan di rumah yaitu pemberian kompres hangat pada mata menggunakan kain hangat yang ditempelkan pada kelopak mata (dengan posisi memejamkan mata) selama sekitar 10 menit. Apa saja tips mencegah mata kering?
Beberapa tips mencegah mata kering antara lain:
- Jangan arahkan pengering rambut, AC, atau kipas angin ke mata.
- Hindari berada di ruangan yang terlalu panas.
- Lindungi mata dari paparan angin dengan memakai kacamata pelindung di luar ruangan.
- Mengistirahatkan mata secara berkala saat membaca dalam waktu yang lama, tutup mata selama beberapa menit atau berkedip berulang kali selama beberapa detik untuk membantu menyebarkan air mata secara merata.
- Hindari asap serta berhenti merokok.
- Gunakan tetes air mata buatan secara teratur.
Apakah mata kering berbahaya?
Meskipun jarang terjadi, komplikasi berikut dapat terjadi jika penyakit mata kering tidak diobati:
- Konjungtivitis. Konjungtiva adalah lapisan yang menutupi bagian putih mata. Mata kering yang tidak diobati dapat menyebabkan peradangan pada membran ini. Biasanya, kondisi ini ringan tetapi terkadang memerlukan pengobatan antibiotik.
- Ulkus kornea dan jaringan parut kornea. Pada kasus mata kering yang parah dapat menimbulkan luka dan jaringan parut kornea yang permanen sehingga menimbulkan gangguan penglihatan permanen.
- Mata rentan terjadi infeksi. Selain menjaga mata tetap terhidrasi, lapisan air mata berfungsi untuk melawan infeksi. Berkurangnya produksi air mata dapat meningkatkan risiko peradangan dan infeksi.
- Gangguan penglihatan. Meskipun sangat jarang terjadi, mata kering parah yang tidak diobati dapat mengakibatkan gangguan penglihatan sementara. Hal ini dapat mengganggu kegiatan sehari-hari seperti membaca.
Apabila terdapat keluhan-keluhan yang mengarah pada mata kering khususnya disertai gangguan penglihatan sebaiknya segera memeriksakan diri ke dokter spesialis mata agar tidak terjadi komplikasi lebih lanjut.
Sumber:
- Ambrus, A., Daly, M., Lum, F. 2023. American Academy of Ophthalmology: Dry Eye Syndrome Preferred Practice Pattern. p4-p49.
- American Academy of Ophthalmology. 2024. What Is Dry Eye? Symptoms, Causes and Treatment. Available at: https://www.aao.org/eye-health/diseases/what-is-dry-eye
- Dry Eyes Clinic. Is Having Dry Eye Dangerous. Available at: https://dryeyesclinic.co.uk/is-having-dry-eye-dangerous/
- Feder, R.S., Berdy, G.J., Luorno, J.D. et al. 2023. Basic and Clinical Science Course: External Disesase and Cornea. p54-p76.
- Kementerian Kesehatan RI. 2019. “Laporan Nasional RISKESDAS 2018. Lembaga Penerbit Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan”. Available at: https://repository.badankebijakan.kemkes.go.id/id/eprint/3514/.
- Mayo Clinic. 2017. Mayo Clinic Q and A: Relief for your dry eyes. Available at: https://newsnetwork.mayoclinic.org/discussion/mayo-clinic-q-and-a-relief-for-your-dry-eyes/
- Mayo Clinic. 2022. Dry Eyes. Available at: https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/dry-eyes/symptoms-causes/syc-20371863#:~:text=If%20left%20untreated%2C%20severe%20dry,everyday%20activities%2C%20such%20as%20reading