Dua tim mahasiswa Creative Tourism angkatan 2020 Universitas Kristen Petra (UK Petra) menyabet penghargaan dalam ajang The 2nd China-ASEAN College Student International Tourism Innovation Competition (ITIC 2022), 9 Desember 2022.
Tim mahasiswa Creative Tourism yang berhasil menyabet First Prize Winner adalah Sinka Team beranggotakan Vannesa Sonia, Stefanny Sharon, Helena, Ariel Barnabas dan Hose Patrick.
Sementara itu yang memperoleh Second Prize Winner adalah tim yang beranggotakan Gabrielle Wendy, Angelina Nathania dan Vannesa Netanya.
“Presentasi level internasional ini membuktikan bahwa Fleksibel kurikulum dan proses belajar di Creative Tourism UK Petra disusun dan dapat diaplikasikan di level internasional. Harapannya agar mahasiswa tetap Creative, Adaptive dan Aplikative untuk berkontribusi di Dunia Pariwisata.”, ungkap Yudianto Oentario, Ketua Program Studi Creative Tourism UK Petra.
Baca Juga : Tingkatkan Skill dan Potensi Gaming, UKM E-Sport Untag Surabaya gelar Lead Campus Roadshow
First Prize Winner
Tim yang beranggotakan lima mahasiswa ini berhasil menjadi juara dalam kategori topik Route Design of Border (Cross-Border Tourism). Tim ini membuat paket tur yang fokus pada lintas batas negara, yang berfokus di daerah Singkawang dan Kuching.Vanessa menjelaskan, tur yang disusun timnya menonjolkan perbedaan dan persamaan budaya dua negara termasuk destinasi historical dan nature.
“Highlight paket wisatanya adalah pengalaman mengeksplorasi keunikan akulturasi budaya antara dua negara, terutama mengekspos tradisi Tatung. Ditambah berkunjung ke tempat bersejarah. Jadi paket wisata yang kami tawarkan adalah paket wisata yang sempurna," ucapnya.
Selain itu, paket tur ini mendukung terciptanya sustainable tourism serta lokal economic sustainability dengan melestarikan budaya lokal Singkawang dan Kuching.Berkat paket tur tersebut, tim ini berhasil meraih First Prize Winner dan berhasil membawa pulang 5000 RMB.
“Kaget tapi senang sekali, kami tidak menyangka bisa menang. Kelompok kami mengambil kesimpulan bahwa jangan ragu untuk menerima tantangan. Kita tidak akan bisa berkembang dan memperluas kapasitas apabila selalu berada dalam zona nyaman," tukasnya.
Second Prize Winner
Berbeda dengan tim sebelumnya, tim ini mengambil kategori Marketing Plan of Border (Cross-Border Tourism), dengan mengambil proyek berjudul “A Wondrous Getaway to Bintan”.
Gabrielle mengatakan, Bintan yang sangat berdekatan dengan Singapura ini memiliki potensi wisata yang tidak kalah bagusnya dengan pulau Bali.
“Kami ingin Pulau Bintan lebih dikenal dan ramai dikunjungi oleh wisatawan domestik dan mancanegara. Meski tidak banyak referensi informasi tentang Bintan, dengan konsultasi dengan dosen pembimbing kami berupaya memberikan tips marketing yang maksimal,” ucapnya.
Berkolaborasi dengan pemerintah setempat serta rutin melakukan pemasaran secara tematik di media sosial, merupakan beberapa cara yang diusulkan oleh tim ini agar Bintan semakin dikenal.
“Kami sangat kaget dan tidak menyangka bisa meraih juara dua. Apalagi kami lagi banyak tugas kuliah tapi hal ini tak menghalangi kami untuk berbuat yang terbaik sesuai dengan bidang ilmu kami,” tambahnya.
Tim ini berhasil membawa predikat juara dan membawa pulang hadiah sebesar 3000 RMB.Diketahui, kompetisi ini diselenggarakan oleh Guilin Tourism University (China), Guanxi Minzu University (China), Trisakti School of Tourism (Indonesia) yang didukung oleh China-ASEAN Tourism Education Alliance serta ASEAN-China Center.
Untuk pesertanya, dari beberapa negara di dunia seperti Indonesia, China, Jepang, Thailand, Singapura, Brunei Darussalam, Vietnam, Malaysia, hingga Prancis. (*)