BOJONEGORO - Usia bukan faktor penghalang bagi pemain untuk tetap eksis di lapangan. Seperti yang dilakukan Wawan Widiantoro. Mantan pemain legendaris Persik Kediri ini tetap aktif bermain termasuk di kompetisi Liga 3 Jatim meski usianya sudah menginjak 46 tahun.
Babak penyisihan grup Liga 3 Jatim telah selesai digelar. Beberapa klub harus mengakhiri kiprahnya musim ini setelah tersingkir di babak penyisihan. Salah satunya Inter Pemuda Kediri. Tim bentukan Askot PSSI Kediri ini gagal lolos ke babak 28 besar akibat menghuni posisi buncit di Grup N yang digelar di Bojonegoro.
Meski gagal lolos, namun kiprah Inter Pemuda Kediri patut dicermati. Terlebih dengan kehadiran sosok Wawan Widiantoro. Pemain Inter Pemuda Kediri ini tercatat sebagai pemain tertua di liga Indonesia saat ini. Pria kelahiran 20 Januari 1977 yang kini menginjak usia 46 tahun ini termasuk pemain legendaris Persik Kediri.
Meski usianya terbilang senja untuk seorang pesepakbola, Wawan Widiantoro masih mempunyai keinginan dan harapan bisa berkontribusi membantu sepak bola Kediri lebih maju. Salah satunya dengan bergabung bersama Inter Pemuda Kediri. Pemain yang pernah ikut mengantarkan Persik dua kali juara Liga Indonesia ini, merasa masih mampu bermain sepakbola secara kompetitif.
Baca Juga : 10 Gol Tercipta di Laga Pembuka Grup F Liga 3 Jatim
Sejatinya, Wawan sudah pernah gantung sepatu dan terjun ke profesi lain, termasuk menjadi pelatih sekolah sepakbola. Selain ituWawan juga tetap aktif mengikuti pertandingan sepakbola tarkam. "Kondisi fisik tidak terlalu turun jauh karena kita tetap aktif. Habis dari liga 1 saya tetap aktif jaga kondisi dan juga melatih sepak bola untuk anak SSB. Alhamdulillah sampai sekarang masih bisa berlari," terangnya.
Wawan Widiantoro bukan satu-satunya pemain veteran di Inter Pemuda Kediri. Selain Wawan, masih ada eks kapten Persik, Harianto yang usianya hanya terpaut beberapa bulan dengan Wawan. Hadirnya dua pemain veteran ini tentu memberi warna baru bagi kompetisi Liga 3 Jatim. Tidak hanya sekedar bermain, namun juga bisa menjadi panutan bagi pemain-pemain muda lainnya. (Samsul Alim)
Editor : Alfian Noor R