KOTA MALANG - Warga Temenggungan, Kelurahan Sukoharjo, Kecamatan Klojen, Kota Malang, punya cara unik dalam perayaan Idul Adha 1445 Hijriyah. Warga mengarak 46 kambing dan 5 ekor sapi yang hendak disembelih.
Pawai kambing ini dimulai tepat setelah menunaikan salat Idul Adha. Arak-arakan hewan kurban ini dinanti-nanti warga. Anak-anak hingga orang dewasa bersama-sama mengarak 46 kambing dan 5 ekor sapi keliling kampung.
Dalam pawai kambing ini, warga selalu mengumandangkan bacaan takbir. Suasana semakin meriah, saat warga juga menyalakan flare di tengah-tengah pawai.
Yang berbeda dibandingkan tahun lalu, dalam pawai kambing ini, warga menyisipkan pesan dukungan solidaritas untuk Palestina melalui spanduk bertuliskan "From Temenggungan with love. Good tradition generation. Perjuanganmu adalah perjuangan kami. Stop genocide on Rafah".
Zulfikar Rizki Alamsyah, Ketua Panitia arak-arakan hewan kurban mengatakan arak-arakan kambing keliling kampung ini merupakan tradisi turun temurun warga Temenggungan Kota Malang. Tradisi ini dipercaya sebagai terapi yang bagus bagi hewan kurban agar tidak stress dan lebih bugar.
“Tradisi ini selalu dilakukan tiap tahun agar kambing tidak stress dan lebih segar. Tahun ini rute tidak terlalu panjang hanya berkeling kampung. Ada 46 kambing dan 5 ekor lembu yang diarak,” kata Zulfikar.
Zulfikar mengungkapkan, seluruh hewan kurban berasal dari warga Temenggungan. Menariknya, kambing yang dikurbankan warga Temenggungan ini jenis Etawa dengan harga sekitar Rp 19 juta.
Arak-arakan kambing ini menjadi menjadi tontonan pengguna jalan yang kebetulan melintas di kawasan jalan Gatot Subroto, Kota Malang. Usai diarak, hewan langsung disembelih dan dagingnya dibagikan ke masyarakat sekitar. (Ali Makhrus)
Editor : M Fakhrurrozi