MADINAH - Musim haji 2025 resmi dimulai hari ini, Jumat (2/5), dengan kedatangan kloter pertama jemaah haji asal Indonesia di Bandara Amir Muhammad bin Abdul Aziz, Madinah. Para jemaah langsung bergerak menuju hotel masing-masing. Namun, di balik semangat spiritual para tamu Allah, tantangan fisik langsung menghadang, suhu panas ekstrem dan cuaca kering di Madinah. Dalam tiga hari ke depan, suhu diperkirakan berada di atas 38 derajat Celsius dan bisa mencapai 42 derajat.
Wakil Kepala Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Madinah, dr. Yuni Anisa W., Sp.PD, mengingatkan bahwa kondisi ini bisa memicu dehidrasi. Kata dr. Yuni, dehidrasi adalah ancaman yang sering tak disadari. Banyak jemaah merasa tidak haus, padahal tubuhnya sebenarnya kekurangan cairan. Untuk itu, ia menekankan pentingnya minum secara berkala, bukan hanya saat merasa haus.
“Minum satu gelas atau sekitar 200 cc air setiap jam,” sarannya.
Namun, hanya mengonsumsi air putih tidak cukup. Tubuh juga memerlukan asupan elektrolit untuk menjaga keseimbangan cairan. Idealnya, jemaah membawa oralit.
“Tapi bila tidak ada, mencampurkan air dengan sedikit gula dan garam bisa membantu menggantikan elektrolit yang hilang lewat keringat,” ujar dr. Yuni.
Selain menjaga asupan cairan, dr. Yuni juga mengimbau jemaah untuk melindungi diri dari paparan sinar matahari langsung. Menggunakan topi atau payung, memakai masker, mengoleskan lip balm, serta menyemprotkan air ke wajah atau leher bisa membantu menurunkan suhu tubuh. Ia mengingatkan bahwa gejala dehidrasi sering kali muncul perlahan, dan bisa diabaikan di tengah semangat beribadah.
“Lemas, nyeri kepala, mual, hingga bicara yang mulai tidak nyambung adalah sinyal tubuh kekurangan cairan,” paparnya. Jika gejala tersebut muncul, jemaah diminta segera melapor ke petugas kloter atau tim kesehatan.
“Kami siap melayani di KKHI, tapi pencegahan adalah kunci. Jangan tunggu parah dulu baru ke klinik,” tegasnya.
Dr. Yuni juga menyarankan agar jemaah tidak langsung melakukan aktivitas berat begitu tiba di Madinah. Memberi waktu tubuh untuk beradaptasi sangat penting demi menjaga stamina selama menjalankan ibadah. Cuaca Madinah hari ini tercatat berada di atas 41 derajat Celsius. Dalam kondisi ini, risiko heat stroke dan dehidrasi berat meningkat tajam.
Petugas KKHI berharap, edukasi kesehatan yang diberikan sejak hari pertama bisa membantu seluruh jemaah memulai musim haji dengan langkah yang sehat dan aman. “Ibadah yang dilakukan dalam kondisi sehat akan terasa lebih tenang dan bermakna,” tutup dr. Yuni. (Dhimas Ginanjar)
Editor : A. Ramadhan