KEDIRI - Ratusan warga Kota Kediri dilaporkan telah terjangkit penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) sejak Januari 2025. Untuk menekan angka penyebaran kasus, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Kediri melakukan pengasapan atau fogging di sejumlah wilayah permukiman warga.
Kegiatan fogging dilakukan di Perumahan Mojoroto Indah serta lingkungan Botolengket, Kelurahan Sukorame. Petugas menyasar titik-titik yang dinilai menjadi tempat berkembangbiaknya nyamuk Aedes aegypti, penyebab utama penularan DBD.
Menurut Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Kota Kediri, Hendik Supriyanto, hingga pertengahan April ini tercatat sebanyak 104 kasus DBD. Mayoritas penderitanya adalah anak-anak.
"Kasus ini meningkat karena curah hujan yang tinggi sejak awal tahun, sehingga banyak genangan air yang menjadi tempat berkembangnya jentik nyamuk," jelas Hendik.
Baca Juga : Kasus DBD dan Chikungunya Meningkat, Dinkes Kota Kediri Lakukan Pengasapan
Selain melakukan fogging, Dinas Kesehatan juga terus mengimbau masyarakat agar tetap waspada terhadap penyebaran DBD. Warga diminta untuk lebih peduli terhadap kebersihan lingkungan, terutama dengan rutin membersihkan tempat penampungan air, menutup wadah-wadah air, dan mengubur barang bekas yang dapat menampung air hujan.
Upaya ini diharapkan mampu menekan laju penularan DBD yang masih mengancam masyarakat, khususnya di musim hujan. (Beny Kurniawan)
Editor : JTV Kediri