KOTA MALANG - Suhu dingin bediding yang mencapai 16 hingga 18 derajat celsius dalam beberapa minggu di kota malang, berdampak pada produksi tempe. Salah satunya pada perajin tempe di kawasan sentra industri tempe sanan.
Suhu dingin menghambat pertumbuhan spora jamur, sehingga berakibat pada kualitas tempe yang turun. Menurut perajin, saat cuaca normal, spora jamur akan lebih cepat berkembang setelah proses pencampur kedelai dan ragi.
Perajin terpaksa menempuh proses yang lebih panjang dan menambah takaran ragi agar tempe dapat matang sempurna. Cara ini dinilai efektif untuk mensiasati kualitas tempe yang buruk tanpa mempengaruhi cita rasa dan jumlah produksi harian pengrajin.
Menurut Subiantoro perajin tempe meski kualitas tempe tidak sebagus biasanya, hal itu tidak terlalu berpengaruh pada penjualan tempe di sentra industri tempe sanan. (ALI)
Editor : JTV Malang