SURABAYA - Di tengah dinamika pendidikan yang semakin kompleks, kesehatan mental mahasiswa semakin menjadi sorotan penting. Bahwa, di dalam persaingan akademis, pergulatan antar mahasiswa semakin ketat dan daya saing semakin meningkat.
Mahasiswa seringkali mengalami kecemasan yang berlebihan dan stres akibat tuntutan akademis, kehidupan sosial, dan berbagai kegiatan organisasi yang dapat menguras emosi dan pikiran.
Ditambah dengan pengaruh lingkungan digital, situasi ini menciptakan isu kesehatan mental yang tidak bisa lagi dipandang sebelah mata.
Menanggapi hal ini, Widya Anggraini (19), seorang mahasiswa Bimbingan konseling, Universitas Negeri Surabaya, berbagi pandangannya.
“Dengan semakin bertambahnya semester, banyak teman saya, termasuk saya sendiri merasa tertekan dengan tuntutan akademis yang terasa semakin sulit dan juga ekspektasi diri yang tidak sesuai dengan realita atas pencapaian di semester berikutnya," katanya
"Semakin ke sini saya merasa bahwa semakin bertambahnya semester, banyak mahasiswa yang menjadi lebih individualis karena mengejar tuntutan tersebut, sehingga hal ini dapat menyebabkan mental mahasiswa kurang mendapatkan support dari banyak orang," imbuhnya.
Dalam upaya menangani kecemasan dan stress kuliah, Widya menekankan pentingnya manajemen waktu.
"Dari saya pribadi, untuk menangani diri agar tidak terlalu tertekan dan merasa cemas ketika sedang banyak tugas, saya selalu membuat jadwal yang ditulis urut sesuai deadline untuk dapat mengatur waktu dengan baik," lanjut Widya.
"Saya juga meluangkan waktu untuk refreshing kecil-kecilan seperti pergi ke taman, atau berkumpul dengan teman untuk sekedar bertukar cerita, karena dengan hal ini, dapat membantu mengurangi beban pikiran dan dapat dijalani dengan lebih rileks” tambahnya.
Menurutnya, mahasiswa perlu peka terhadap tanda-tanda stres dan mencari cara untuk menangani hal tersebut dengan cara merawat diri. Dengan melakukan praktik seperti mindfulness, berolahraga, healing atau bahkan menemukan hobi baru.
Mereka dapat menemukan keseimbangan di tengah kesibukan akademis. Dengan pendekatan yang tepat, mahasiswa bisa menghadapi tantangan di dunia kampus tanpa mengorbankan kesehatan mental mereka.
Editor : A.M Azany