MALANG - Kericuhan kembali terjadi di pertandingan Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) IX/2025 Jawa Timur. Kali ini, kericuhan terjadi dalam pertandingan futsal putra antara tim Kota Malang melawan tim Surabaya di Graha Polinema, Jumat (27/6/2025).
Akibat kericuhan ini, laga terpaksa dihentikan saat tersisa delapan menit dengan kedudukan 2-0 untuk keunggulan Kota Surabaya. Dua gol Surabaya tercipta pada babak pertama dan kedua.
Laga antara Kota Malang melawan Surabaya berlangsung dalam tempo tinggi sejak menit awal. Kedua tim saling menyerang demi meraih medali emas. Suasana pertandingan terlihat panas dengan nyanyian Suporter Malang terhadap Surabaya.
Meski yang bertanding futsal Surabaya, nyanyian negatif justru ditujukan kepada Persebaya Surabaya dan Bonek. Meski bertanding dibawah tekanan suporter Malang, pemain Surabaya bermain ngotot. Justru, Surabaya berhasil unggul terlebih dahulu.
Keunggulan Surabaya bertambah di babak kedua. Tertinggal dua gol membuat pemain Malang terus menyerang demi memperkecil kedudukan. Namun, sejumlah peluang tak ada yang membuahkan gol. Kondisi ini membuat suporter kesal dengan melemparkan botol ke lapangan.
Kondisi ini membuat wasit menghentikan pertandingan dengan sisa waktu 11 menit 27 detik. Sejumlah official Kota Malang memprotes wasit. Setelah situasi kondusif, laga kembali dilanjutkan. Namun,laga baru berjalan sekitar 3 menit, kericuhan kembali terjadi.
Kali ini, suporter kembali melakukan pelemparan botol dan gelas air mineral. Kericuhan dipicu benturan antar pemain. Kericuhan tak bisa dikendalikan hingga petugas keamanan dari polisi dan Satpol PP langsung melakukan pengamanan kepada pemain Surabaya.
Sejumlah official Kota Malang kembali melakukan penyerangan terhadap wasit. Situasi yang tidak kondusif ini, akhirnya pihak panitia dan keamanan memutuskan pertandingan ditunda.
Panitia akhirnya memutuskan laga ditunda hingga waktu yang belum ditentukan. “Alasan utamanya tentu keamanan. Ketika dilanjutkan nanti, pasti tanpa penonton. Terkait kapan dilanjutkan, saat ini saya belum bisa menjawab,” ujar Ikhwan Rossandy. Liaison Officer futsal putra Porprov IX/2025.
Sementara itu. Ketua Asosiasi Futsal Provinsi (AFP) Jawa Timur, Arief Anton Sujarwo, menegaskan bahwa keputusan ini sesuai regulasi.
“Berdasarkan regulasi, jika ada kericuhan maka pertandingan harus dihentikan selama 2x10 menit. Kami sudah menjalani dan situasi masih belum memungkinkan. Akhirnya, pertandingan ditunda,” jelasnya.
Arief juga mengatakan bahwa pihaknya tengah berkoordinasi dengan Dispora Kota Malang dan KONI Jatim. Pasalnya, Graha Polinema akan digunakan untuk cabang olahraga lain, yakni ju jitsu, mulai Sabtu (28/6/2025) hari ini. (*)
Editor : M Fakhrurrozi