Siapa dari kalian yang memilih ungu sebagai warna favorit? Sebelum memiliki berbagai varian warna, seperti lilac, lavender, sage flower, plum, fig, dan lainnya. Zaman dahulu warna ungu hanya ada satu macam. Yuk cari tau asal usul warna ungu yang digunakan sebagai simbol kemewahan hingga menjadi simbol kesedihan.
PERKEMBANGAN WARNA UNGU
Zaman Peradaban Kuno
Pada peradaban kuno seperti Mesir, Fenisia, dan Romawi, ungu menjadi warna termahal diantara warna lain. Warna ini ditemukan oleh warga Sidon dan Tirus, yaitu kota di pesisir Fenisia kuno (Lebanon) pada abad ke-15 SM. Dahulu warna ungu diekstrak dari lendir siput laut murex atau dalam nama latin disebut Bolinus Brandaris. Jenis siput ini hanya dapat ditemukan di Laut Mediterania, hal ini membuat warna ungu sangat langka saat itu.
Proses ekstraksi zat warna ungu sangat rumit dan membutuhkan waktu yang lama. Pembuatannya dimulai dari memecahkan cangkang dan mengambil kelenjar siput. Kelenjar tersebut akan dicampur dengan air basa untuk proses fermentasi. Setelah warna keluar, kelenjar dan larutan ungu dipisahkan. Larutan tersebut akan dijemur menggunakan kain hingga menjadi bubuk pigmen warna ungu.
Selain itu, tempat produksi warna ungu ini terletak jauh dari kota. Ini dilakukan untuk menghindari bau yang menyengat pada saat proses ekstrak yang membutuhkan waktu lama. Warna ungu ini menjadi sangat mahal karena dalam mengumpulkan satu ons pewarna, dibutuhkan 250 ribu siput laut. Oleh karena itu, warna ungu menjadi simbol kemewahan dan hanya bisa digunakan oleh para bangsawan pada masa itu.
Zaman Abad Pertengahan
Sebagai simbol kemewahan, pada zaman romawi kuno rakyat jelata dilarang mengenakan pakaian berwarna ungu. Larangan tersebut tertulis dalam undang-undang sumptuary. Bahkan, pada Kekaisaran Bizantium para permaisuri melahirkan di kamar berwarna ungu, para raja mengenakan jubah ungu. Monopoli warna ungu akhirnya berkurang setelah jatuhnya kekaisaran Bizantium pada abad ke-15.
Zaman Modern
Akan tetapi, pada era Ratu Elizabeth I (1558-1603 M), orang-orang Inggris selain kerabat kerajaan, dilarang menggunakan warna ungu. Hal ini juga tertuang pada undang-undang sumptuary yang secara ketat mengatur warna, kain, dan pakaian sesuai kelas-kelas yang berbeda dalam masyarakat.
Pada abad-19, seorang kimiawan Inggris, William Henry Perkin secara tidak sengaja menciptakan warna ungu sintesis saat ia berusia 18 tahun. Warna ini tercipta ketika ia mencoba mensintesis kina, obat anti malaria. William akhirnya mematenkan pewarna tersebut dan memproduksi dengan nama Anilin Ungu dan Tyrian Ungu selah menyadari bahwa warna tersebut bisa diaplikasikan di kain.
Penemuan tersebut menjadi alasan warna ungu dapat didapatkan dengan mudah saat ini. Harga ekstrak warna ungu menjadi terjangkau sejak abad 19. Pada abad ke-20, pengembangan warna ungu sintesis terus dikembangkan. Kemajuan bidang kimia memungkinkan pewarna ungu menjadi lebih beragam seperti saat ini. Para Ilmuwan menciptakan warna tersebut untuk tekstil, cat, tinta, dan sebagainya.
MAKNA WARNA UNGU
Simbol Kemewahan - Sejak dulu, warna ungu identik dengan kemewahan dan kekayaan. Seperti penjelasan di atas, bahwa untuk mendapatkan ekstrak warna ungu dibutuhkan usaha keras dan waktu yang lama. Warna ungu dulu disetarakan dengan emas, karena harga jual yang sangat tinggi. Karena itu, warna ini biasa digunakan untuk jubah dan mahkota raja. Hal ini berlaku untuk beberapa negara di Eropa dan Jepang.
Simbol Eksotis - Tidak semua orang bisa menerima warna ungu. Terdapat polarisasi antara pecinta ungu dan orang yang sama sekali tidak menyukainya. Secara visual, warna ungu susah dibedakan. Gelombang elektromagnetiknya tercantum sangat kokoh jika dilihat di atas x-ray dan gamma ray.
Simbol Keberanian - Amerika serikat menganggap warna ungu sebagai simbol keberanian. Hal ini ditunjukkan melalui penghargaan tertinggi yang diberikan dinas militer kepada prajurit yang memiliki keberanian besar. Prajurit ini akan mendapat purple heart atau hati ungu. Penghargaan ini mulai ada sejak 1782 oleh George Washington untuk tentara yang telah melakukan tindakan terpuji.
Simbol Kesedihan - Warna ungu di negara Amerika Latin, Amerika Selatan dan sebagian negara Eropa menghubungkan warna ungu dengan kematian atau duka. Sedangkan, dalam budaya Thailand, mereka menganggap warna ungu berarti kesedihan. Umumnya istri yang ditinggal suaminya akan menggunakan baju bercorak ungu. Karena itu, di Indonesia pun terdapat sebutan bahwa ungu itu janda.
Itulah penjelasan mengenai sejarah warna ungu dan makna warna ungu di berbagai negara. Tak hanya sekedar menyukai warna ungu, tetapi memahami maknanya dapat membantu kita menghargai keindahan dan simbolisme yang tersembunyi dibalik warna ungu. (*)
Editor : M Fakhrurrozi