PONOROGO - Wigih Hartono (42), salah satu dari tujuh korban longsor tambang bawah tanah PT Freeport Indonesia, dimakamkan di kampung halamannya di Desa Karangtengah Kulon, Kecamatan Bungkal, Ponorogo, Minggu (21/9/2025) dini hari. Kepergiannya meninggalkan duka mendalam bagi istri, dua anak, dan keluarga besar.
Jenazah Wigih dipulangkan setelah istri serta saudara-saudaranya terbang ke Timika, Papua, untuk menjemput langsung. Tangis pecah mengiringi proses pemakaman di tanah kelahirannya.
Di mata keluarga, Wigih dikenal humoris, sederhana, dan selalu membawa keceriaan. Imam Arif, adik korban mengatakan tiga hari sebelum insiden, almarhum sempat melakukan video call dengan keluarga.
“Mas Wigih sempat terlihat ceria, padahal sebenarnya kami berat melepas dia kembali bekerja ke Papua,” ucapnya.
Wigih merupakan anak ketiga dari empat bersaudara. Tiga belas tahun lalu ia menikah dengan warga Ponorogo dan dikaruniai dua anak. Sebelum berkarier di Freeport selama tujuh tahun sebagai teknisi listrik, Wigih sempat merantau ke Kalimantan dan Malaysia.
Kini, keluarga hanya bisa mengenang sosok Wigih sebagai pekerja keras yang penuh canda tawa, sekaligus tulang punggung keluarga yang begitu dicintai. (Sayekti Milan/Fadillah Putri)
Editor : M Fakhrurrozi