MOJOKERTO - Temuan Menteri Pertanian RI (Mentan) Andi Amran Sulaiman adanya tiga perusahaan produsen Minyakita yang melanggar karena isi minyak goreng tidak sesuai takaran disikapi Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Mojokerto.
Petugas dari Pengawas Kementrologian Disperindag Kabupaten Mojokerto melakukan sidak volume Minyakita ke Pasar Kedung Maling di Kecamatan Sooko, Kabupaten Mojokerto, Selasa (11/3/2025).
Dalam sidak ini, petugas menimbang Minyakita baik kemasan plastik maupun botol. Hasilnya, volume minyak goreng program subsidi dari pemerintah ini sesuai dengan takaran. Yakni antara 905,4 ml sampai 911,7 ml. Tarakan tersebut dinilai sudah sesuai, akurat dan tepat.
Sekretaris Disperindag Kabupaten Mojokerto, Puji Andriati mengatakan, dari hasil survei di beberapa toko yang ada di Pasar Kedung Maling, volume Minyakita sesuai dengan takaran.
"Sudah kita timbang dengan alat ukur kita, sudah sesuai takaran," ungkapnya.
Minyakita yang diproduksi dari Jawa Tengah, lanjutnya, setelah ditimbang seberat 911,7 ml. Volume minyak goreng tersebut sudah akurat dan betul. Kemudian di toko lain, hasilnya volume Minyakita produksi Wins dan dari Karang Anyar, Jawa Tengah juga sama.
"Semua sudah akurat, aman, 900 ml lebih juga. Hari ini kita survei di 3 toko, hari kemarin kita juga melakukan pengawasan di Kecamatan Jetis, Kemlagi dan Mojoanyar. Semua aman baik dari produk Wins maupun dari produk Jawa Tengah, rata-rata sudah 900 ml lebih," katanya.
Pihaknya menjelaskan, jika takaran minyak goreng Minyakita berbeda dengan takaran air. Lantaran minyak goreng sedikit kental sehingga 1 liter minyak goreng jika ditimbang dalam kemasan hasilnya tidak sampai 1 liter. Jika ditemukan takaran minyak goreng dalam kemasan 1 liter terdapat 900 ml lebih, hal tersebut dinilai sesuai.
"Minyak itu beda dengan air. Kalau air dalam satu botol mendekati hampir 1.000 ml untuk 1 liter karena masa jenisnya. Masa jenis air 0,99 itu sudah mendekati 1. Kalau minyak goreng bentuknya agak kental itu masa jenisnya beda, antara 0,8 sampai 0,9 sehingga kalau di ukur jatuhnya segitu, 900 lebih sedikit," jelasnya. (*)
Editor : M Fakhrurrozi