SURABAYA - PT Sinergi Gula Nusantara (SGN) menegaskan komitmennya dalam mendukung target Swasembada Gula Konsumsi Nasional pada tahun 2027. Komitmen tersebut disampaikan saat kunjungan kerja Komisi VI DPR RI ke kantor SGN di Surabaya, Rabu (9/4/2025).
Kunjungan ini merupakan bagian dari agenda pengawasan pelaksanaan anggaran dan investasi negara di sektor strategis, khususnya perkebunan dan kehutanan, yang melibatkan ekosistem BUMN seperti PTPN Group. Hadir dalam pertemuan tersebut jajaran pimpinan dari PTPN III Holding, PT SGN, PTPN IV PalmCo, dan PTPN I SupportingCo.
Wakil Ketua Komisi VI DPR RI, Eko Hendro Purnomo, menegaskan bahwa BUMN harus memberikan dampak nyata bagi kesejahteraan masyarakat.
“Kami ingin memastikan bahwa kebijakan dan pengelolaan anggaran dilakukan secara efektif, efisien, dan memberikan dampak langsung bagi masyarakat luas. Ekosistem BUMN adalah mitra strategis negara dalam membangun ekonomi yang berkelanjutan,” ujarnya.
Direktur Utama Holding Perkebunan Nusantara, Mohammad Abdul Ghani, memaparkan bahwa transformasi struktur PTPN melalui integrasi holding dan tiga subholding telah membuahkan hasil.
“Tahun 2024, PTPN Group berhasil mencatatkan laba sebesar Rp 3,26 triliun, dengan komoditas utama seperti sawit dan tebu menjadi penyumbang keuntungan terbesar,” jelas Ghani.
PT SGN, sebagai bagian dari subholding, kini mengelola empat dari sepuluh pabrik gula dengan rendemen tertinggi di Indonesia. Direktur Utama SGN, Mahmudi, menargetkan produksi gula tahun 2025 mencapai 1,01 juta ton dengan produktivitas tebu rata-rata 73,24 ton per hektar. Untuk mewujudkannya, SGN melaksanakan program strategis seperti percepatan bongkar ratoon, penataan organisasi petani tebu, digitalisasi ekosistem tebu rakyat, dan pengembangan varietas unggul.
Mahmudi juga menambahkan bahwa SGN meluncurkan program inkubasi “Agripreneur Tebu” guna memperkuat kapasitas petani serta mendorong regenerasi pelaku usaha tebu. “SGN juga melakukan kolaborasi salah satunya dengan pihak Perhutani melalui program Agroforestry untuk penambahan luas areal tanam tebu,” ujarnya.
Ketua Komisi VI DPR RI, Anggia Erma Rini, mengapresiasi langkah-langkah transformasi yang dilakukan PTPN Group. Ia menekankan pentingnya pengembangan industri berbasis perkebunan yang berkelanjutan dan mendukung energi baru terbarukan.
“Kami mendukung penuh langkah PTPN dalam mengembangkan bioetanol dari tebu serta diversifikasi produk sawit menjadi biogas, bioenergy, biodiesel, hingga sustainable aviation fuel (SAF). Ini adalah masa depan industri hijau yang harus kita bangun bersama,” ungkap Anggia.
Seluruh strategi tersebut telah dituangkan dalam Rencana Jangka Panjang (RJP) 2025–2029 dengan fokus pada digital sustainability and growth. Komisi VI berharap langkah ini mempercepat kemandirian pangan nasional dan mengurangi ketergantungan pada impor gula.
Komisi VI juga menekankan pentingnya konsistensi dalam penerapan prinsip tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Governance/GCG) untuk menciptakan perusahaan BUMN yang akuntabel dan mampu bersaing secara global.
Editor : A. Ramadhan