PROBOLINGGO - Tingginya kasus kecelakaan yang menimpa pengendara motor matic di jalur Bromo mendapat perhatian Satlantas Polres Probolinggo. Guna menekan terjadinya kecelakaan di jalur tersebut, polisi memasang papan peringatan dan himbauan.
Salah satu himbauan yang dipasang adalah penggunaan motor matic melintas di jalur Bromo. Himbauan ini dilakukan lantaran sepanjang tahun 2025 sudah 3 orang pengendara motor matic tewas dan 6 mengalami luka-luka.
“Kecelakaan di jalur Bromo sering terjadi terutama motor matic,” ujar AKP Safic Jundhira, Kasat Lantas Polres Probolinggo.
AKP Safic menambahkan, salah satu jalur rawan kecelakaan yakni sepanjang jalan menuju pintu masuk Dusun Cemorolawang, desa Ngadisari, Kecamatan Sukapura. Kondisi jalan sepanjang 17 kilometer ini berupa tanjakan dengan kemiringan sekitar 20 sampai 40 derajat.
Baca Juga : Meski Hujan, 3 Ribu Lebih Wisatawan Padati Bromo di Libur Tahun Baru
Sejumlah papan peringatan terpasang di beberapa titik mulai dari Desa Sapikerep, Wonokerto hingga masuk Desa Ngadisari yang merupakan desa terdekat dengan Gunung Bromo. Papan himbauan yang dipasang ini bertuliskan waspada tikungan tajam, waspada longsor hingga pengendara wajib masuk gigi satu saat melintas di jalan tanjakan.
“Secara keseluruhan kondisi jalan mulus, hanya saja saat turun dari Bromo, banyak peristiwa kecelaakaan yang dialami pengendara motor matic. Ini karena secara spesifikasi, motor matic tidak cocok digunakan di jalur tanjakan seperti Bromo ini,” terangnya.
Bila memang mengendarai motor matic, lanjutnya, minimal pengendara motor mengetahui medan atau mengajak penduduk asli.
Baca Juga : Per 30 Oktober 2024, Tiket Masuk Gunung Bromo Naik, Wisatawan Harus Rogoh Kocek Lebih Dalam
“Karena dengan mengetahui medan atau mengajak penduduk asli Bromo, bisa mengetahui kapan saat mengerem untuk menghindari terjadinya rem blong,” paparnya.
Polisi berharap melalui pemasangan papan himbauan ini dapat mencegah terjadinya kecelakaan terutama bagi pengendara motor di jalur Bromo. (*)
Editor : M Fakhrurrozi