TUBAN - Rica-rica belut sawah, menjadi sajian unik dan autentik Tuban yang memanjakan lidah pecinta kuliner dengan rasa pedas dan gurihnya. Salah satu tempat terbaik untuk mencicipi hidangan ini adalah Warung Pak To yang berada di Desa Sugihwaras, Tuban.
Berbeda dari belut ternak, warung ini menyajikan belut sawah asli yang segar dan ditangkap langsung oleh pemburu setempat. Proses memasak pun dijaga ketat untuk mempertahankan rasa asli dan kelezatan belut sawah.
Belut dibersihkan, dipotong, dan dicuci beberapa kali sebelum digoreng hingga empuk, agar rasa gurih alaminya tetap terjaga. Kemudian, belut disajikan bersama sambal rica pedas dan nasi jagung atau nasi putih, menciptakan perpaduan rasa yang membuat penikmatnya ingin kembali lagi.
Syaiful Adam, salah satu pelanggan setia, mengakui kenikmatan unik dari belut rica-rica di Warung Pak To. Bumbu rempahnya yang khas membuat setiap gigitan terasa memuaskan. Bahkan, bagi pecinta masakan khas Pantura, sensasi rica belut ini semakin sempurna dengan kuah becek menthok, menambah aroma dan rasa yang menggugah selera.
"Daging belutnya empuk, rasanya gurih, sambal rica-ricanya juga khas Tuban, kalau menurut saya disini paling empuk karena pakai belut sawah mungkin ya," ujarnya.
Kartini, pemilik Warung Pak To, menjelaskan bahwa dalam sehari, warungnya mampu menghabiskan antara 20 hingga 25 kilogram belut sawah yang didapatkan dari para pemburu lokal. Selain rica belut, warung ini juga menawarkan berbagai menu lain seperti belut goreng, lele, ati ayam, hingga bekicot, semuanya disajikan dengan harga terjangkau, mulai dari Rp12.000 hingga Rp18.000 per porsi.
"Disini tidak hanya menjual belut, ada juga lele, ampela, sampai bekicot. Sehari bisa habis 20 sampai 25 kilogram, tergantung ramainya pengunjung. Kebanyakan pembeli berasal dari Surabaya, Gresik, dan Mojokerto," jelasnya.
Dengan harga yang terjangkau dan rasa yang tak terlupakan, Warung Pak To menjadi destinasi kuliner wajib bagi siapa saja yang berkunjung ke Tuban. Tak hanya warga lokal, pengunjung dari Surabaya, Gresik, hingga Mojokerto pun datang untuk menikmati kelezatan belut rica ini.(Dziky Muhammad/Khusni Mubarok/Selvina Apriyanti)
Editor : Iwan Iwe