GRESIK - Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Gresik berhasil membongkar praktek prostitusi online. Dalam penggerebekan tersebut, petugas Satpol PP melalui tim reaksi cepat Pudak (Personel Unit Darurat Amankan Ketertiban) mengamankan 10 Pekerja Seks Komersial (PSK).
10 PSK teraebut diamankan usai menggerebek Homestay Lestari, di kompleks ruko Grand Garden, Jalan Wahidin Sudirohusodo, Jumat (19/1/2024) malam. Mirisnya, ruko ini terletak di depan kantor Pemkab Gresik.
Keberhasilan petugas membongkar praktek prostitusi ini berkat informasi masyarakat. Begitu mendapat informasi, petugas Satpol PP lalu menyusun strategi agar razia berjalan lancar.
Kecurigaan petugas Satpol PP atas bisnis esek-esek di Homestay Lestari ini sudah terlihat sejak petugas datang. Karyawan bagian resepsionis langsung kabur begitu petugas datang.
Baca Juga : Razia Cafe di Sekitar Pelabuhan, Satpol PP Gresik Amankan Miras
Saat memeriksa 10 kamar, petugas akhirnya berhasil mengamankan pasangan yang bukan suami istri. Bahkan, di salah satu kamar ada tiga orang, satu pria dengan dua PSK.
Total ada 10 PSK yang diamankan dengan berbagai barang bukti. Diantaranya, kondom yang baru dipakai dan obat oles. Selanjutnya, seluruh PSK dibawa ke kantor Satpol PO guna dilakukan pendataan dan pembinaan.
Dari pemeriksaan terungkap bila para PSK sebagian besar berasal dari luar Gresik. Seperti dari Surabaya, Madura, Lamongan dan Bojonegoro.
Baca Juga : Tes Urine 100 Anggota Satpol PP Gresik Digelar, Pasca Oknum Anggota Ditangkap Karena Nyabu
Para PSK ini juga mengaku memasarkan dirinya melalui aplikasi Michat dengan tarif mulai Rp 400 ribu sekali kencan.
Agustin Halomoan Sinaga, Kepala Satpol PP Gresik mengatakan razia ini bertujuan untuk menegakkan Perda nomor 7 tahun 2002 juncto Perda nomor 22 tahun 2004 tentang larangan pelacuran dan perbuatan cabul, dan Perda nomor 15 tahun 2013 tentang ketenteraman dan ketertiban umum bagi pemilik warung.
"Razia ini untuk menegakkan Perda nomor 7 tahun 2002 dan kami akan intensifkan sosialisasikan keberadaan perda tersebut ke lapisan masyarakat, karena dirasa banyak yang belum tahu," ujar Sinaga.
Pria yang akrab disapa Naga ini menambahkan akan terus melakukan razia prostitusi agar praktek prostitusi hilang dari kota Santri..(M. Amin)
Editor : M Fakhrurrozi