Berkat kesabaran dan kegigihan seorang pengembala bebek di Lumajang, berhasil berangkat ibadah haji. Meski dengan penghasilan tak menentu, ia menabung selama belasan tahun demi mewujudkan cita-citanya dan tahun ini ia bersama istrinya berhasil mewujudkan harapanya pergi ke tanah suci.
Kebahagiaan dan rasa haru terpancar dari wajah Surip (67) dan istrinya roidah (64) warga Desa Labruk Lor, Lumajang. Segala persyaratan, dokumen dan baju ihrom sudah ada di genggaman. Ia dijadwalkan berangkat dari Lumajang ke Makkah pada sabtu depan.
Panggilan Allah SWT ke tanah suci Makkah, didapatkan pasutri dengan lima anak ini, dengan kerja keras, kegigihan dan kesabaran.
Surip yang sejak remaja bekerja budidaya bebek petelor, yang tiap harinya mengembala bebek hingga ke luar kota tak pernah menyurutkan cita-citanya pergi ke tanah suci.
Baca Juga : Tak Ada Kuota Pendamping, CJH Usia 93 Tahun Gagal Berangkat
Meski dengan penghasilan tak tetap, ia terus yakin mampu mewujudkan harapanya.Setelah kelima anak-anaknya dewasa, tepatnya di tahun 2005 ia mulai rutin menabung menyisipkan rezeki dari hasil telor bebek yang ia kembala.
“di tahun 2011 saya mulai mendaftar sebagai jamaah haji, dan akhirnya di tahun 2023 kuota keberangkatan berhasil ia dapatkan”.katanya.
Perjuangan Surip dan istrinya menjadi contoh, dan inspirasi bahwa panggilan Allah SWT untuk melaksanakan haji ke tanah suci bisa datang kepada siapa saja yang sudah ditakdirkan, dan berusaha untuk mewujudkan.
Baca Juga : Kloter Pertama Asal Bangkalan Tiba Di Asrama Haji Embarkasi Surabaya
Reporter : Yongkinugroho