SURABAYA - Sebanyak 33 orang menerima penghargaan dalam Upacara Peringatan Hari Jadi Jawa Timur ke-79 di Grahadi, Sabtu (12/10/2024).
Dua sosok di antaranya yang mendapatkan penghargaan insan berprestasi ini adalah Paser Satriya Kurniawan dan Siami.
Paser Satriya Kurniawan merupakan dalang wayang kulit cilik dari Surabaya. Rasa tertariknya pada pewayangan bermula setelah dikenalkan oleh sang kakek yang berasal dari Solo.
Mendalang sejak duduk di pendidikan taman kanak-kanak, bocah yang akrab disapa Paser ini mengaku orang tuanya sangat mendukung, seperti mengarahkannya belajar di sanggar.
Paser berkeinginan untuk bisa melanjutkan sekolah hingga ke Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta saat tiba waktu kuliah nanti.
Menurutnya, ISI Yogyakarta menjadi kampus yang tepat untuk memperkuat jiwa seni yang ada padanya.
"Rasanya senang sekali bisa dapat penghargaan ini, dan saya juga ingin semakin banyak teman-teman seumuran saya yang cinta dengan budaya tradisional Jawa," ujarnya.
Cerita sedikit berbeda datang dari Bumi Blambangan. Siami, penenun wastra Osing dari Banyuwangi, yang juga menerima penghargaan.
Ia merupakan satu-satunya penenun yang masih mempertahankan tradisi kain Osing di desanya. Sejak usia 10 tahun, Siami sudah belajar menenun dari sang Ibu.
Motif tenun yang dibuat nenek berusia 74 tahun ini berkutik tentang perjalanan kehidupan manusia, mulai dari kelahiran hingga kematian. Pun dengan kegiatan masyarakat suku Osing.
"Dengan penghargaan ini saya harap banyak generasi muda yang bisa menjaga agar tradisi ini tidak sampai hilang,” ungkapnya.
Penghargaan ini diserahkan oleh Pj. Gubernur Jawa Timur sebagai apresiasi atas kontribusi mereka dalam memberikan prestasi untuk Jawa Timur.
Momen ini diharapkan menginspirasi masyarakat untuk melestarikan budaya provinsi dengan lebih dari 41 juta penduduk itu.
Editor : Khasan Rochmad