SURABAYA - Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Jawa Timur melantik 38 pengurus DPC HKTI Kabupaten/Kota se Jatim di Halaman Kantor Gubernur Jatim, Kamis (24/7/2025) sore.
Pelantikan diwarnai pemecahan rekor MURI yakni 'Menanam Indigofera Serentak di Lokasi Terbanyak'. Ketua Umum HKTI Jatim, HM Arum Sabil mengatakan prosesi pelantikan ini merupakan panggung penyatuan semangat petani untuk memajukan pertanian Jawa Timur.
"Saya sampaikan ke para petani yang juga kader HKTI untuk berfokus pada penyediaan bibit unggul guna meningkatkan produktivitas. Kalau tanaman pangan ya bibit unggul. Kalau tebu varietas unggul. Untuk peternakan, kita berupaya regenerasi bibit unggul, karena tantangannya masih soal inses. Ini semata-mata untuk menjadikan Jatim sebagai lumbung pangan serta meningkatkan kesejahteraan petani," kata Arum.
Di bidang peternakan, Arum menyebut HKTI juga mendorong program inseminasi buatan untuk meningkatkan kualitas genetika sapi lokal. Arum menjelaskan bahwa impor sapi pun harus memberikan manfaat ganda.
“Kalau impor dara bunting, kita bisa perbaiki genetika, dan itu membantu peternak juga dalam jangka panjang,” ujarnya
Lebih lanjut, pria asal Jember ini menyebut pentingnya sinkronisasi birahi dalam proses inseminasi. Program ini diharapkan dapat meningkatkan efisiensi dan keberhasilan pengembangbiakan sapi.
“Kita perlu pemantauan serentak, sehingga umur dan kesiapan sapi bisa dikontrol lebih baik,” jelasnya.
Dengan kerja sama berbagai pihak, khususnya dukungan dari pemerintah provinsi dan pusat, Arum optimis Jawa Timur akan terus menjadi tulang punggung kedaulatan pangan nasional.
Arum juga menekankan pentingnya kekompakan dan loyalitas dalam membangun kekuatan organisasi petani. Ia secara khusus menyampaikan penghargaan kepada Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa yang telah menjadi figur pemersatu sekaligus teladan bagi HKTI di Bumi Majapahit.
“Bunda Khofifah adalah simbol keteladanan, militansi, dan loyalitas. Mustahil kita bisa dirajut dan disatukan seperti ini tanpa adanya simbol pemersatu seperti beliau,” kata Arum.
Arum juga mengingatkan keberhasilan organisasi sangat ditentukan oleh keutuhan dukungan terhadap pemimpinnya. Ia mengajak seluruh jajaran pengurus HKTI di daerah untuk meneladani Khofifah sebagai pemimpin yang, menurutnya, adil dan visioner.
“Jangan sampai segelintir orang mencoba menghancurkan pemimpin kita lewat pembunuhan karakter di media sosial. Kita tahu siapa beliau. Kita tahu Bunda Khofifah adalah orang baik,” tandas Arum.
Usai proses pelantikan, para pengurus HKTI se Jatim menanam Indigofera secara simbolis di Lapangan Kantor Gubernur Jatim serta secara serentak di masing-masing kabupaten/kota yang ditampilkan secara virtual melalui zoom dan turut disaksikan oleh perwakilan MURI.
Setelah itu, Gubernur Jatim Khofifah bersama Ketua HKTI Jatim Arum Sabil menerima penghargaan dari MURI dalam kategori 'Penanaman Indigofera Serentak di Lokasi Terbanyak'.
Khofifah kemudian mengapresiasi terhadap peran aktif HKTI dalam mendukung produksi pangan nasional. “HKTI luar biasa. Bojonegoro misalnya, mencatat produksi padi tertinggi di Jawa Timur. Kalau Ngawi memang produktivitasnya tertinggi,” ujar Khofifah.
Ia menambahkan bahwa keberhasilan Jawa Timur menjadi provinsi dengan luas tambah tanam (LTT) terbesar secara nasional tak lepas dari peran petani dan kelompok tani yang tergabung dalam HKTI.
Khofifah juga memaparkan bahwa produksi padi Jawa Timur konsisten tertinggi di Indonesia sejak tahun 2020 hingga semester pertama 2025. “Ini berkat komitmen panjenengan semua,” katanya.
Ia menjelaskan, pemerintah pusat telah menanggapi keluhan petani soal harga gabah dengan menetapkan harga pembelian pemerintah (HPP) minimal Rp6.500, bahkan saat ini rata-rata sudah tembus Rp7.000. (*)
Editor : M Fakhrurrozi