SITUBONDO - Perusahaan Bandar Laut Dunia (Balad) Grup dan Pebitalekara Grup (Pemijahan Biota Laut Ekuator Khatulistiwa Nusantara Grup) bersiap mencetak sejarah baru dalam dunia budidaya lobster. Pebitalekara Grup akan melakukan ujicoba pemijahan 2,5 juta lobster di Situbondo, Minggu (27/4/2025).
HRM. Khalilur R Abdullah Sahlawiy, Founder Owner Bandar Laut Dunia (BALAD) Grup mengatakan Pebitalekara Grup akan mengirimkan Nauplisoma untuk diletakkan di keramba-keramba Pemijahan di beberapa Teluk di Gugusan Teluk Kangean agar dapat memperoleh asupan makanan alami yang melimpah di Teluk-teluk Kangean.
“Pada Tahap Awal Uji Coba Pemijahan Lobster, Nauplisoma yang akan dikirimkan Pebitalekara Grup pada Hari Ahad 27 April 2025 berjumlah 2.500.000 Nauplisoma,” ujarnya kepada portaljtv.com, Kamis (23/04/2025).
Nantinya, lanjut pengusaha yang akrab disapa Haji Lilur ini, jutaan Nauplisoma akan rutin dikirimkan setiap dua minggu untuk ditempatkan di keramba-keramba pemijahan di teluk-teluk budidaya lobster milik Bandar Laut Dunia Grup di Kangean.
Baca Juga : Kampung Lobster Banyuwangi, Sukses Budidaya Lobster Hingga Ekspor ke Tiongkok
“Apabila upaya pemijahan yang dilakukan oleh Pebitalekara ini berhasil, maka inilah Pemijahan Lobster pertama di dunia yang sukses terus bertahan hidup,” tuturnya.
Haji Lilur mengungkapkan di seluruh dunia belum ada satu Institusi pun yang berhasil memijahkan Lobster. Bahkan, di seluruh dunia belum ada satu lembaga penelitian pun yang berhasil memijahkan Lobster.
“Selama ini, di seluruh dunia, proses pemijahan lobster hanya bertahan paling lama 39 hari lalu mati semuanya,” ungkap alumni MAPK Ponpes Denanyar itu.
Baca Juga : Bermula dari Coba-coba, Pemuda Asal Jombang Sukses Budidaya Lobster
“Bismillah mohon doanya, semoga Bandar Laut Dunia Grup-Pebitalekara Grup menjadi Hatchery Pertama di dunia yang sukses memijahkan Lobster dari Nauplisoma menjadi Lobster,” imbuhnya.
Haji Lilur menjelaskan proses pemijahan Benih Besar Lobster (BBL) diawali dari Stadia Larva Lobster dari Naupliosoma yang berlangsung satu hingga 3 hari. Selanjutnya tahap Protozoea 3 hingga 5 hari dengan total usia larva 4 hingga 8 hari.
“Kemudian tahap Zoea berlangsung selama 5 hingga 7 hari sehingga total usia 9 hingga 15 hari dan dilanjutkan Mysis selama 7 sampai 10 hari dari total 16 hingga 25 hari,” paparnya.
Baca Juga : Lawatan ke Luar Negeri, Balad Group Jalin Kerja Sama Bisnis dengan Tiga Negara
Selanjutnya, tahap Puerulus selama 10 hingga 14 hari sehingga totalnya menjadi 26 hingga 39 hari dan dilanjutkan tahap Juvenil selama 14 hari sehingga total 40 hari ke atas.
“Larva Lobster sampai pada tahapan Juvenil atau berumur 14 hari ke atas atau total 40 hari ke atas, sampai 3 bulan setelah post-larva.Waktu yang Dibutuhkan, Juvenil satu hingga 3 bulan setelah post-larva, Sub-dewasa: 6 hingga 12 bulan setelah juvenil, Dewasa satu hingga tiga tahun setelah sub-dewasa,” tutur Haji Lilur.
Sehingga, lanjut Haji Lilur, Stadia Larva Lobster dari Naupliosoma menjadi BBL sekitar 5 cm butuh waktu sekitar 6 hingga 7 bulan.
Baca Juga : Pria di Malang Sukses Budidaya Lobster Air Tawar
“Benih Besar Lobster (BBL) Lobster sekitar 5-7 cm, dan siap untuk dibesarkan lebih lanjut sampai dewasa 1-3 tahun,”pungkasnya.
Gus Lilur menambahkan, jika upaya ini berhasil, maka Indonesia akan mencetak sejarah baru sebagai negara pertama yang sukses melakukan pemijahan lobster secara komprehensif dan berkelanjutan. (*)
Editor : M Fakhrurrozi