BLITAR - Puluhan emak-emak dan bapak-bapak mengikuti kegiatan pelatihan workshop jualan online yang diselenggarakan di Pasar Legi Kota Blitar pada Selasa siang. Kegiatan ini digelar setelah para pedagang mengeluhkan penurunan jumlah pengunjung pasar, yang semakin sepi dalam beberapa tahun terakhir.
Pasar Legi , yang dulu dikenal sebagai pusat perdagangan terkenal di Blitar, kini semakin sepi setelah mengalami kebakaran besar pada tahun 2016. Beberapa pedagang menganggap penyebab utama sepinya pasar adalah karena lamanya tahap renovasi dan dampak dari pandemi COVID-19 yang mengurangi aktivitas masyarakat di luar rumah.
Joko Poernomo, Kepala Bidang Pengembangan Perdagangan dan Pasar Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Blitar, mengungkapkan bahwa pelatihan ini bertujuan untuk membantu pedagang memanfaatkan media sosial untuk meningkatkan penjualan mereka, mengingat semakin banyak orang yang berbelanja secara online.
“Kebanyakan mayoritas didominasi oleh para pedagang fashion, para pedagang belum memanfaatkan media sosial untuk berjualan online, itu sangat disayangkan sekali, oleh karena itu kita mendorong mereka untuk memanfaatkan media sosial yang ada sebagai alat untuk meningkatkan omset penjualannya,” ungkap Joko Poernomo, Kabid Pengembangan Perdagangan dan Pasar Diperindag Kota Blitar.
Baca Juga : Mahkamah Konstitusi Tolak PHPU Walikota Blitar 2024 karena Lewat Tenggang Waktu
Siti Riani, salah satu pemilik kios pakaian di Pasar Legi, mengaku selama ini hanya menggunakan media sosial untuk hiburan dan melakukan live streaming. Namun, setelah mengikuti pelatihan, ia merasa terinspirasi untuk memulai aktivitas penjualan secara online.
“Setelah pelatihan ini insyaallah nanti saya akan mengunakan media sosial untuk berjualan online, kegiatan pelatihan ini sangat bermanfaat sekali bagi saya karena bisa menambah omset penjualan saya,” ujar Siti Riani, Pedagang Pakaian.
Dengan pelatihan ini, diharapkan para pedagang dapat terinspirasi untuk memulai aktivitas penjualan di media sosial, sehingga tidak hanya bergantung pada kunjungan fisik ke pasar, tetapi juga dapat menjangkau pelanggan yang lebih luas melalui platform digital. (Qithfirul Aziz)
Editor : JTV Kediri