JEMBER - Ratusan santri, wali santri, dan warga Desa Sukorejo, Kecamatan Bangsalsari, Kabupaten Jember, berduka mendalam atas kepulangan salah satu santri terbaik mereka, Muhammad Iklil Ibrahim Al Aqil.
Almarhum menjadi korban runtuhnya bangunan mushola Pondok Pesantren Al Khoziny di Buduran, Sidoarjo.
Jenazah tiba di Pondok Pesantren Miftahul Hidayah, tempat keluarga besar almarhum berada. Kehadiran mobil ambulans yang membawa jenazah disambut dengan isak tangis dan doa dari para santri serta warga sekitar.
Almarhum Iklil, remaja berusia 15 tahun, merupakan putra dari pengasuh Pondok Pesantren Miftahul Hidayah. Selama empat tahun terakhir, ia menimba ilmu di Pesantren Al Khoziny, Sidoarjo, sebelum menjadi korban dalam insiden nahas tersebut.
Setelah disalatkan di lingkungan pesantren, jenazah dimakamkan di TPU keluarga yang tidak jauh dari rumah duka.
Ainun Naim, Ayah Korban mengatakan meski kehilangan secara mendalam, pihak keluarga mengaku ikhlas dan berharap semangat almarhum dalam menuntut ilmu dapat menjadi teladan bagi para santri lainnya.
Sebelumnya, tim DVI Polda Jawa Timur telah mengonfirmasi identitas almarhum melalui pemeriksaan data gigi post-mortem dan ante-mortem pada Jumat, 10 Oktober 2025.
Editor : JTV Jember