MAGETAN - Di sebuah dusun kecil di Kabupaten Magetan, berdiri tegak sebuah masjid berusia hampir dua abad yang menjadi saksi bisu perjalanan sejarah. Masjid At-Taqwa atau Masjid Kuno Taman Arum, yang terletak di Dusun Godekan, Desa Taman Arum, Kecamatan Parang, bukan sekadar tempat ibadah, tetapi juga peninggalan berharga dari masa perjuangan Pangeran Diponegoro.
Masjid At-Taqwa didirikan pada tahun 1840 oleh Kiai Imam Nawawi, salah satu prajurit dan pengawal setia Pangeran Diponegoro. Setelah mengalami tekanan dari pasukan Belanda, Imam Nawawi bersama pengikutnya memilih melarikan diri ke Gunung Lawu. Di wilayah timur gunung ini, mereka membuka lahan dan mendirikan perkampungan, termasuk masjid yang hingga kini masih berdiri kokoh.
Keunikan masjid ini terletak pada struktur bangunannya yang hampir 80 persen terbuat dari kayu jati. Dinding dan atapnya yang terbuat dari material alami tersebut tetap terjaga dengan baik meskipun telah melewati berbagai zaman. Suasana klasik dan sakral semakin terasa saat memasuki masjid, membawa jamaahnya pada nuansa religius yang mendalam.
Selain bangunannya yang bersejarah, Masjid At-Taqwa juga menyimpan sejumlah manuskrip kuno yang tak ternilai harganya.
Ahmad Solikin, Imam Masjid, mengungkapkan seluruh peninggalan tersebut masih tersimpan rapi.
"Ada Al-Quran dan kitab-kitab agama yang kebanyakan ditulis tangan oleh Kiai Imam Nawawi," ungkapnya. Uniknya, kitab-kitab tersebut ditulis di atas lembaran kulit kerbau, menunjukkan bagaimana para ulama terdahulu menjaga ilmu dan syiar Islam dengan penuh ketekunan. Menurut Ahmad Solikin, masjid ini beberapa kali di renovasi, namun tidak mengubah struktur asli bangunannya.
Masjid Tak Pernah Sepi di Bulan Ramadhan
Pada bulan suci Ramadhan, Masjid At-Taqwa menjadi pusat kegiatan keagamaan.Selain warga sekitar, ramai juga peziarah dari luar Magetan datang untuk beribadah dan mencari keberkahan di masjid bersejarah ini.
Setiap hari, suasana masjid dipenuhi dengan berbagai aktivitas, mulai dari shalat berjamaah, tadarus Al-Qur’an, hingga pelaksanaan shalat tarawih yang selalu diikuti oleh banyak jamaah.
Hingga kini, Masjid At-Taqwa tetap menjadi pusat kegiatan keagamaan di Kabupaten Magetan. Masyarakat sekitar terus berupaya menjaga keasliannya agar tetap bisa dinikmati oleh generasi mendatang. Keberadaan masjid ini bukan hanya menjadi simbol kejayaan Islam di masa lalu, tetapi juga bukti bahwa warisan sejarah tetap hidup dan memberikan manfaat bagi umat.
Dengan segala keunikan dan sejarah yang melekat padanya, Masjid At-Taqwa di Dusun Godekan bukan sekadar bangunan tua. Tempat Ibadah ini menjadi monumen hidup yang menghubungkan masa lalu dengan masa kini. (Heru Irawan)
Editor : A. Ramadhan