Berawal dari banyaknya kejahatan yang terjadi di kota Surabaya, mahasiswa Fakultas Teknik Program Studi Teknik Informatika Untag Surabaya, dalam tugas akhirnya membuat inovasi digital yang dapat memberikan informasi pada masyarakat umum tentang zonasi persebaran kejahatan di wilayah Surabaya.
M Dhafiq Sholiq, mahasiswa , menjelaskan inovasi ini berupa website yang didalamnya terdapat informasi daerah rawan kejahatan yang menggunakan sistem teknologi geospasial dalam bentuk peta daerah yang menggambarkan lokasi kejahatan. Informasi kejahatan yang dapat diketahui meliputi jenis kejahatan, lokasi, waktu, hingga jumlah korban. Selain itu masyarakat pun dapat memberikan informasi atau laporan kejahatan pada pihak kepolisian.
“Salah satunya adalah fitur layanan informasi daerah rawan kejahatan. Dengan membuat sistem penggabungan Teknologi Geospasial untuk membuat visualisasi persebaran kejahatan dalam bentuk peta daerah yang menggambarkan lokasi rawan kejahatan berdasarkan jumlah kasus kejadian menggunakan metode Algoritma K-Means Clustering. Pada fitur ini warga Surabaya akan mendapatkan informasi data kejahatan dan mengetahui tingkat kerawanan, sehingga bisa mengantisipasi hal yang tidak diinginkan,” jelasnya pada wartawan , Selasa (23/2/2023).
Ia menjelaskan bahwa untuk mengerjakan website butuh waktu 10 bulan dengan kesulitan mendapatkan data kejahatan yang harus meminta pada Polrestabes Surabaya. “Kesulitannya ya untuk mendapatkan data yang detil dari kepolisian, “ imbuhnya.
Penelitian yang dibimbing oleh Kepala Prodi Sistem Teknologi dan Informasi - Supangat, M.Kom., ITIL., COBIT berhasil mengantarkan Dhafiq menjadi wisudawan pada Sabtu (25/2/2023) mendatang. “Website ini sudah melewati penelitian hingga tugas akhir dan sudah bisa diimplementasikan. Untuk pelapor juga mudah karena bisa diakses lewat mobile juga, lewat media apapun bisa diakses. Karena ini riset pertama jadi hanya kebutuhan data saja yang kami tekankan," jelasnya.
Supangat juga menjelaskan untuk rencana kedepan, penelitian ini bisa lebih dikembangkan oleh mahasiswa lain. "Arahnya ke tracking pelapor untuk mengantisipasi apabila ada laporan iseng atau bohong. Jadi ada aspek AI yang bisa dikembangkan lagi nantinya," imbuhnya.
Website ini dapat digunakan oleh kepolisian dalam memberikan informasi serta dapat membantu masyarakat dalam mengakses informasi, apalagi website ini juga bisa diakses melalui ponsel. Ke depan website ini akan disempurnakan dan dijadikan bentuk aplikasi untuk lebih memudahkan.
Reporter : Selvy Wang
Editor : Yusmana Windarto