SIDOARJO - Menjaga kondusivitas di tengah masyarakat jelang tahun politik menjadi tugas bersama bagi setiap warga terutama generasi milenial. Terutama di daerah yang dihuni oleh warga dengan karakter serta kultur yang beragam.
Karena itu Hari Kesaktian Pancasila yang jatuh pada hari ini tanggal 1 Oktober dimanfaatkan oleh sejumlah mahasiswa di Surabaya untuk mengajak generasi muda lainnya memperdalam literasi digital menjelang tahun politik. Sejumlah mahasiswa dari Unesa Surabaya hari ini (01/10/2023) menggelar diskusi kebangsaan di Desa Watu Tulis Kecamatan Prambon Kabupaten Sidoarjo.
Dosen Ilmu Politik Unesa Silkania Swarizona menyebut dalam diskusi kebangsaan ini, mahasiswa mengajak warga desa yang lokasinya berada di wilayah yang dihuni oleh penduduk dengan karakter serta kultur yang beragam. “Desa Watu Tulis ini adalah satu desa dengan masyarakat yang heterogen dengan warga yang berasal dari suku dan agama yang berbeda-beda. Karena itu diperlukan kolaborasi melalui kegiatan seperti ini untuk merawat kondusivitas jelang pemilu tahun depan,” ucap Silka setelah menjadi narasumber diskusi kebangsaan.
Sementara itu, dosen Ilmu Administrasi Negara Unesa Ahmad Nizar Hilmi menyebut peran pemuda sangat diperlukan dalam menjaga kondusivitas suatu wilayah. “Peringatan Hari Kesaktian Pancasila menjadi momen paling ideal untuk kembali merefleksikan nilai-nilai pancasila sebagai ideologi bangsa yang telah diperjuangkan melalui tetesan darah para pahlawan kemerdekaan,” ucap Nizar.
Baca Juga : Literasi Digital Merawat Kebangsaan Jelang Tahun Politik
Nizar menambahkan, melalui kemah kebangsaan lintas generasi ini, peserta diharapkan mampu menumbuhkan nilai-nilai toleransi antar suku dan umat beragama. Bahkan berperan menjadi pelopor persatuan bangsa dii tengah memanasnya kontestasi demokrasi jelang pemilu 2024. (Usrox Indra)
Editor : Alfian Noor R