PROBOLINGGO - Krisis air bersih di Pulau Gili Ketapang, Kecamatan Sumberasih, Kabupaten Probolinggo, semakin memuncak setelah pipa PDAM bawah laut yang mengalirkan air ke pulau tersebut putus diterjang jangkar kapal. Akibatnya, lebih dari 10.000 jiwa yang tinggal di pulau ini harus berebut untuk mendapatkan pasokan air bersih yang sangat terbatas.
Setiap hari, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Probolinggo mengirimkan air bersih dalam jumlah besar dengan menggunakan kapal penyebrangan tradisional. Namun, meski pasokan air terus mengalir, kondisi ini tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan seluruh warga yang memadati dermaga saat pendistribusian tiba.
Warga langsung menyambut kedatangan air kemasan yang dibawa dengan kapal. Dalam hitungan menit, ribuan karton air kemasan ludes diborong oleh warga yang sangat membutuhkan air bersih.
"Kami sangat kesulitan, sudah tiga minggu seperti ini. Setiap kali ada pengiriman air, kami harus berebut untuk mendapatkannya," ujar Asinan, salah satu warga Pulau Gili Ketapang, Selasa (3/12/2024).
Baca Juga : Krisis Air Bersih Masih Melanda Pulau Gili Ketapang, Warga Berebut Bantuan Air
Kepala BPBD Kabupaten Probolinggo, Oemar Syarif, menyampaikan bahwa mereka terus berupaya memenuhi kebutuhan air bersih warga dengan menyalurkan antara 6.000 hingga 24.000 liter air setiap harinya.
"Kami menyewa kapal tugboat untuk mendistribusikan air ke pulau ini, sementara PDAM sedang mempercepat perbaikan pipa yang putus. Kami harap dalam waktu dekat masalah ini bisa teratasi," jelas Oemar.
Perbaikan pipa PDAM yang putus terus dikebut oleh tim teknis, namun proses tersebut membutuhkan waktu dan kesabaran. Meskipun bantuan air terus berdatangan, warga tetap menghadapi tantangan besar dalam mendapatkan air yang cukup untuk keperluan sehari-hari.(Farid Fahlevi/Selvina Apriyanti)
Baca Juga : KAUJE Dropping Air Bersih ke Warga Terdampak Kekeringan di Trenggalek
Editor : Iwan Iwe