SURABAYA - Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) Perkerisan Indonesia resmi menerbitkan sertifikat kompetensi kurator keris kepada Ketua Yayasan Ethnic Berbagi, KRA Rivo Cahyono Setyonegoro.
Sertifikat kurator keris ini diberikan langsung oleh Direktur LSP Perkerisan Indonesia, Agung Guntoro Wisnu kepada Rivo Cahyono di gedung Balai Pemuda Surabaya, Minggu (23/11/2025).
Agung menjelaskan bahwa LSP Perkerisan Indonesia merupakan lembaga sertifikasi yang mendapat lisensi dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) untuk memberikan pengakuan profesional kepada para pelaku di bidang perkerisan.
Sertifikat kurator keris yang diberikan kepada Rivo Cahyono berdasarkan standar Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) level 7, setara dengan kualifikasi akademik S2 profesional, dan penerima sertifikat Kompetensi Kurator Keris berhak memakai gelar non akademik C.KC, (Certified Keris Curator).
Baca Juga : Kurator Keris Raih Legitimasi, Warisan Nusantara Kian Terjaga
Ia menjelaskan, Rivo Cahyono menjadi satu dari hanya 17 kurator keris bersertifikat di seluruh Indonesia. Proses mendapatkan sertifikasi ini bukanlah perjalanan mudah.
“Di dalam sertifikat kompetensi kurator keris ini ada 27 unit kompetensi yang harus dikuasai. Proses yang ditempuh Ko Rivo ini tidak mudah karena beliau mengikuti uji kompetensi sampai dua kali,” ujar Agung.
Rivo sebelumnya mengikuti uji kompetensi pertama di Bali pada 1 September tahun ini. Namun belum dinyatakan kompeten oleh asesor. Ia kemudian kembali mengikuti uji kompetensi kedua yang dilakukan oleh dua asesor sekaligus, dan berhasil dinyatakan kompeten.
Baca Juga : Tingkatkan Kualitas Sertifikasi SDM, Forum Komunikasi LSP MSDM Gelar Pertemuan di Surabaya
Agung menyampaikan bahwa profesi kurator keris kini telah diakui di tingkat internasional. Kementerian Kebudayaan bahkan telah mengirim kurator Indonesia ke Belanda untuk mengkurasi koleksi keris Indonesia yang berada di sana dan berpotensi dikembalikan ke tanah air. Tidak menutup kemungkinan Rivo Cahyono dapat menjadi bagian dari misi tersebut di masa mendatang, karena kini sudah menyandang gelar C.KC, (Certified Keris Curator).
Sertifikat ini menjadi tonggak baru dalam perjalanan panjang Rivo Cahyono melestarikan budaya Indonesia, khususnya dunia perkerisan dan pusaka aji. Ditemui usai prosesi penyerahan sertifikat, Rivo tak menyembunyikan rasa bangganya.
Rivo menegaskan bahwa sertfikat tersebut bukan tujuan utama dalam kiprahnya selama ini, melainkan konsekuensi dari kecintaannya yang tulus terhadap budaya Indonesia. “Saya bangga, tapi ini juga tanggung jawab besar. Sejak awal saya melestarikan pusaka, membuat konten di YouTube, itu semua bukan karena mengejar sertifikat. Saya murni mencintai Indonesia dan budaya Indonesia,” ujarnya.
Ketua Yayasan Ethnic Berbagi ini mengungkapkan bahwa sebelum menjadi kurator keris, ia lebih dulu menerima sertifikat sebagai edukator keris dari BNSP. Hal itu sebagai pengakuan atas kontribusinya dalam menyebarkan edukasi budaya kepada masyarakat. Status kurator keris yang diterimanya saat ini justru menjadi amanah baru untuk menjaga integritas dalam setiap proses pengkurasi benda pusaka.
“Ini penghargaan yang sangat spesial. Saya ingin lebih bertanggung jawab lagi dalam mengedukasi dan mengkurasi pusaka secara baik dan benar. Bukan berarti saya sudah tahu banyak. Saya justru ingin terus belajar,” katanya.
Ia bercerita bahwa proses untuk meraih sertifikasi kurator keris tidak mudah. Dari dua kali mengikuti uji kompetensi, kesempatan pertamanya gagal. Namun pada kesempatan kedua, ia berhasil membuktikan diri. Meski begitu, Rivo menilai dunia perkerisan adalah ruang belajar tanpa batas.
“Dunia budaya, apalagi pusaka aji, itu seperti lautan. Tidak pernah habis dipelajari. Kita bisa menemukan temuan baru, dapur-dapur baru, buatan baru, bahkan teknologi baru yang bisa membuat benda terlihat seperti buatan lama. Itu semua bikin kita terus belajar,” jelasnya.
Dengan sertifikat kurator keris di tangan, Rivo menegaskan komitmennya untuk terus berkontribusi dalam pelestarian pusaka Indonesia. Ia berharap ke depan lebih banyak generasi muda ikut terlibat, belajar, dan mencintai pusaka sebagai bagian dari jati diri bangsa.
“Menerima penghargaan ini membuat saya makin semangat untuk menjadi kurator keris yang lebih baik. Saya ingin terus belajar dan membagikan pengetahuan itu untuk masyarakat,” pungkasnya.
Sertifikasi ini pun menandai babak baru perjalanan Rivo, bukan hanya sebagai pemerhati budaya, tetapi sebagai kurator keris yang diakui negara, mengemban misi menjaga warisan leluhur tetap hidup dan relevan bagi generasi mendatang.
Editor : M Fakhrurrozi



















