PACITAN - Halaman Mapolres Pacitan tampak berbeda. Aroma kopi menyeruak, berpadu dengan deru suara sepeda motor Bhabinkamtibmas yang telah dimodifikasi khusus. Inilah momen peluncuran program “Kopi Bolo Bhabin”, inovasi dari Polres Pacitan untuk lebih dekat dan hadir di tengah masyarakat.
Diluncurkan langsung oleh Kapolres Pacitan AKBP Ayub Diponegoro Azhar, program ini menghadirkan pendekatan unik dari sosok bhabinkamtibmas, petugas kepolisian di tingkat desa dalam membangun kedekatan dan komunikasi dengan warga.
Sepeda motor dinas bhabin kini tak lagi hanya sekadar alat transportasi. Di bagian belakang, terpasang kotak khusus berisi perlengkapan kopi, mulai kompor portable, teko, gelas, bahkan beberapa jenis kopi lokal. Di sinilah filosofi “Kopi Bolo Bhabin” lahir, kopi sebagai media ngobrol, bolo sebagai teman, dan bhabin sebagai sahabat masyarakat.
"Kopi Bolo Bhabin ini sebenarnya aplikasi dari program yang sudah dicanangkan di Polda Jawa Timur, tujuanya yang jelas untuk mendekatkan Polri dengan masyarakat, " ujar Kapolres Jum'at, (25/07/25) pagi.
Baca Juga : "Kopi Bolo Bhabin", Cara Baru Polisi Dekat dengan Warga Pacitan
Program ini bukan sekadar simbolik. Para bhabin akan benar-benar berkeliling dari desa ke desa, menyambangi pos ronda, teras rumah warga, hingga balai desa. Sambil menyeduh kopi, mereka akan membuka ruang diskusi ringan mulai dari masalah keamanan lingkungan, kenakalan remaja, persoalan sosial, hingga persoalan administratif warga.
Tak hanya kopi, inovasi lain yang turut dikenalkan adalah “SIM Bolo Bhabin”. Lewat program ini, warga yang belum memiliki Surat Izin Mengemudi (SIM) akan diberi pelatihan dasar langsung oleh bhabin, baik secara teori maupun praktik. Program ini menyasar warga pedesaan yang kerap kesulitan mengakses layanan pembuatan SIM karena keterbatasan waktu, biaya, atau jarak ke pusat kota.
“Kami ingin memastikan bahwa masyarakat tidak hanya tahu pentingnya memiliki SIM, tapi juga punya kemampuan dan keberanian untuk mengikutinya,” imbuhnya.
Baca Juga : Anggaran Dipangkas Drastis, Revitalisasi Alun-Alun Pacitan Tetap Dilanjutkan
Peluncuran ini disambut antusias oleh warga dan pemerintah daerah. Program ini dinilai sebagai langkah maju dalam pendekatan humanis kepolisian, mematahkan kesan kaku dan formal yang selama ini melekat pada institusi penegak hukum.
Dengan secangkir kopi, bhabin tak hanya hadir sebagai aparat, tapi juga menjadi sahabat. Di Pacitan, langkah kecil ini bisa menjadi awal dari budaya dialog yang lebih terbuka antara warga dan polisi karena kadang, solusi dari masalah besar bisa dimulai dari obrolan santai di pinggir jalan, ditemani uap kopi hangat.
“Bhabin adalah ujung tombak Polri yang paling dekat dengan masyarakat. Lewat ngopi santai, kami ingin hadir bukan hanya sebagai penegak hukum, tapi juga pendengar dan sahabat,” pungkas Kapolres. (Edwin Adji)
Editor : JTV Pacitan