SURABAYA - Usianya belum genap 7 tahun. Namun Azzahra Adiva Myesha Khairunnisa atau Azzahra Adiva sudah mengukir prestasi membanggakan. Gadis cilik kelahiran 29 Agustus 2018 ini menggelar pameran tunggal bertajuk Dunia Azzahra di Galeri Merah Putih, Balai Pemuda Surabaya, pada 27–31 Juli 2025.
Pameran dibuka secara resmi pada Sabtu, 26 Juli 2025, pukul 16.00 WIB, dan terbuka untuk umum. Acara pembukaan ini turut dihadiri dan dibuka secara langsung oleh Mayjen TNI (Purn) Hari Krisnomo, seorang pecinta seni yang memberikan dukungan penuh terhadap kreativitas anak sejak usia dini.
Pameran ini menampilkan 14 karya pilihan Azzahra yang mencerminkan dunia anak-anak yang jujur, spontan, dan penuh imajinasi. Salah satu yang ditampilkan di poster utama adalah “Penyelidikan Kasus Bawah Tanah”, lukisan akrilik dan spidol di atas kanvas berukuran 50x50 cm. Dalam karya ini, Azzahra menggambarkan tiga peri detektif dan seekor kucing yang terjebak, berlatar dunia bawah tanah yang penuh misteri.
Arik S. Wartono, kurator pemeran sekaligus pendidi Sanggar Daun mengatakan, karya Azzahra tidak hanya memikat secara visual, tetapi juga menyimpan makna simbolis. Peri detektif bisa diartikan sebagai simbol intuisi, kucing malang sebagai tantangan hidup, dan serangga sebagai representasi kompleksitas kehidupan.
“Sketsa dan goresan warna Azzahra begitu ekspresif dan seimbang. Ia belum terpengaruh teknik melukis yang kaku. Ini menjadikan karyanya otentik dan segar,” ujar Arik. Publik bisa menyaksikan karya-karya Azzahra mulai pukul 09.00 hingga 21.00 WIB setiap harinya.
Azzahra mengasah bakatnya di Sanggar Daun sejak November 2024. Dalam waktu kurang dari setahun belajar, ia sudah menghasilkan lebih dari 50 karya, termasuk lima lukisan berukuran lebih dari 1 meter dan puluhan lainnya berukuran lebih kecil. Salah satu karya unggulannya berjudul “Pagi di Sawah” bahkan berhasil meraih penghargaan Gold Artist dalam Picasso International Art Contest for Kids 2025, kategori Creative Brilliance.
“Melukis bukan hal baru bagi Azzahra. Sejak balita, ia sudah menjadikan tembok, lantai, hingga perabot rumah sebagai media ekspresi. Apa yang dulu dianggap corat-coret, kini terbukti sebagai awal perjalanan artistik yang orisinal,” kata Arik.
Pameran Dunia Azzahra menjadi bukti bahwa kreativitas anak dapat berkembang luar biasa jika diberi ruang dan kesempatan. Seperti kata Pablo Picasso, “Setiap anak adalah seniman. Masalahnya adalah bagaimana tetap menjadi seniman saat kita dewasa.” (*)
Editor : A. Ramadhan