MAKKAH - Sabtu pagi (10/5), menjadi tonggak awal pergerakan jemaah haji Indonesia dari Madinah menuju Makkah. Kelompok terbang (kloter) JKG 1 dari Embarkasi Jakarta-Pondok Gede menjadi rombongan pertama yang menjalani miqat di Bir Ali dan langsung melanjutkan perjalanan ke Kota Suci untuk memulai rangkaian ibadah haji.
Total ada 393 jemaah dalam kloter ini, didampingi empat petugas termasuk tenaga medis karena sebagian jemaah tergolong risiko tinggi (risti).
“Semua sudah berihram dari hotel, dan di Bir Ali hanya tinggal shalat dua rakaat lalu niat. Kami sudah sosialisasikan itu sejak awal,” jelas Kepala Sektor 2 Madinah, Zulkarnain Nasution.
Baca Juga : 205 Hotel dan Menu Nusantara Siap Sambut Jemaah Haji Indonesia di Makkah
Proses miqat di Bir Ali berlangsung dengan waktu singgah yang terbatas, maksimal 30 menit per rombongan. Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi telah menyiapkan skema khusus agar proses berlangsung cepat dan tertib.
“Kita hanya punya waktu 15 sampai 30 menit untuk setiap rombongan,” kata Kepala Sektor Khusus Bir Ali, Muhammad.
Untuk mendukung kelancaran, sebanyak 14 petugas disiagakan di lima titik strategis, yakni pintu depan, tengah, belakang, samping, dan area sekitar masjid. Mereka dibekali alat komunikasi dan kendaraan patroli untuk mengamankan arus jemaah serta mencegah jemaah tersesat, terutama lansia dan disabilitas.
Baca Juga : Hari Ini Jemaah Haji Indonesia Pindah dari Madinah ke Makkah, Umrah Wajib Menanti
Muhammad menambahkan, jemaah lansia sebenarnya tidak wajib turun dari bus. “Tapi biasanya mereka ikut turun karena takut ditinggal. Jadi petugas kami akan menghampiri langsung ke bus dan memberi imbauan bahwa cukup niat dari dalam kendaraan pun sah,” ujarnya.
Sebelum berangkat dari Hotel Abrajtabah, Madinah, para jemaah sudah mandi dan mengenakan pakaian ihram. Sarapan disediakan dalam kemasan untuk disantap di bus. Petugas pun aktif memastikan tidak ada jemaah yang mengenakan peci saat sudah berihram.
“Kami ingin memastikan semuanya sesuai syariat sebelum niat ihram,” kata Zulkarnain.
Baca Juga : Jemaah Haji Gelombang Pertama Bersiap Bergerak dari Madinah ke Makkah 10 Mei
Agar perjalanan ke Makkah berjalan lancar, seluruh jemaah juga telah dibekali kartu Nusuk. “Tidak akan ada kendala saat pemeriksaan di perbatasan Makkah. Semua data sudah masuk sistem,” tambahnya.
Muhammad juga mengingatkan jemaah agar mencatat nomor tiang parkir dan pintu masjid saat turun, agar tidak bingung saat kembali. “Kalau masuk dari pintu tiga, ya keluar dari pintu tiga juga. Jangan beda pintu, bisa nyasar,” tegasnya. Karu dan Karom juga diminta menunggu di pintu keluar untuk memastikan semua anggota regunya kembali ke bus.
Baca Juga : Kartu Nusuk Jadi Syarat Wajib Masuk Makkah dan Madinah, Ini Penjelasan Lengkapnya
Dengan skema yang tertata dan koordinasi antarpetugas yang solid, proses miqat di Bir Ali diharapkan berjalan lancar hingga seluruh jemaah haji Indonesia selesai menjalankan ibadahnya. “Insya Allah, semua aman dan tertib,” pungkas Muhammad. (Dhimas Ginanjar)
Editor : A. Ramadhan