KOTA BATU - Adanya sekelompok orang yang mengklaim merupakan kader Nasdem dan membuat manuver dengan mendukung Paslon nomor urut 02 Firhando Gumelar-H. Rudi mendapat tanggapan dari DPD NasDem Kota Batu.
Sekretaris DPD Nasdem Kota Batu, Faris Antoni menegaskan, tidak ada keretakan di partainya, apalagi sampai ada kader partainya yang menyebrang ke paslon lain.
Mulai 24 ranting, tiga DPC, dan DPD Nasdem, sejak getol didatangi dan dikumpulkan sebanyak lima kali oleh Kris Dayanti-Kresna Dewanata Phrosakh, mereka kian solid untuk memenangkan paslon nomer urut 3 itu.
“Tak ada keretakan apapun di partai kami dan partai pengusung lainnya. Kami kian guyup rukun agawe santoso (solid,red),” kata Faris, ditemui usai mengumpulkan 300 kader partainya di sebuah Resto, di Desa/Kecamatan Junrejo, Jumat (15/11/2024).
Dari pertemuan ke 300 kader partainya itu, Faris mencoba mengklarifikasi terkait munculnya kabar adanya kader yang menyebrang itu.
Hasilnya, lanjut dia, para kader membantahnya karena semua struktur partainya tetap militan untuk memenangkan KD-Dewa. Usut punya usut, lanjut Faris, itu bukan dilakukan kader partainya namun mantan kader partainya.
“Ya. Itu hak mereka kalau beda dukungan. Wong, mereka itu mantan kader," tegas Faris.
Sementara, Ketua DPD Nasdem Kota Batu, Kresna Dewanata Phrosakh, mengaku tak tahu dan tak mendengar jika ada orang yang mengklaim sebagai kader Nasdem lalu mendukung paslon lain, bukan KriDa.
“Saya kok nggak mendengar. Tapi, saya sebagai ketua partai tetap berterima kasih kepada paslon lain yang sudah menampung orang-orang yang tidak sejalan dan tidak loyal dengan garis perjuangan partai Nasdem itu," jelas Dewa, mantan anggota DPR RI dua periode dari Nasdem itu.
Semestinya, lanjut putra Rendra Kresna mantan Bupati Malang dua periode itu, mereka harus paham dengan terbitnya formuler model B1 KWK dari DPP Nasdem, tertanggal 24 Agustus 2024 lalu.
Formulir model B1 KWK itu menunjuk KD dan dirinya, untuk menjadi paslon di Pilwali Kota Batu 2024 ini. Itu sudah mutlak karena sudah jadi keputusan tertinggi partainya.
Makanya, tegas dia, jika mereka itu memang kader militan partai ya sudah pasti mengikuti keputusan partai tertinggi, yang telah mengusung dirinya dan KD.
“Ya, monggo saja dalam demokrasi memiliki pandangan politik sendiri. Tapi, jika sudah tidak sejalan dengan keputusan partai berarti mereka sudah bukan kader Nasdem. Insyallah kader NasDem solid memenangkan KriDa," tegas Dewa. (*)
Editor : M Fakhrurrozi