SURABAYA - Meningkatnya animo masyarakat menggunakan kereta api lokal atau KA jarak dekat, Kereta Api Indonesia (KAI) Commuter membuka kemungkinan integrasi antar moda di Jawa Timur, khususnya bus Trans Jatim.
Hal ini sedang dikaji dengan Dinas Perhubungan Jatim dan Pemerintah Daerah. Ada 3 hal yang dikaji yaitu integrasi pembayaran, layanan dan kesiapan fisiknya seperti halte dan stasiun. Namun untuk tahap awal yang akan dilakukan adalah integrasi pembayaran.
Integrasi pembayaran ini adalah menyatukan pembayaran yang dapat digunakan untuk transportasi publik seperti kereta, KRL, MRT, hingga bus. Anne Purba, VP Corporate Secretary KAI Commuter menjelaskan pembayaran ini menggunakan kartu multitrip yang dapat diisi ulang. Ia mengatakan sistem integrasi ini sudah diterapkan di Jakarta dan Jawa Tengah.
"Untuk melihat potensi-potensinya adalah bagaimana kami bisa mengintegrasikan antar moda. Karena ada potensi, 40 ribu orang yang menggunakan transportasi kereta lokal setiap hari," papar Anne Purba.
Rencananya, sistem integrasi pembayaran ini akan diuji coba di Jawa Timur pada Agustus mendatang yakni dengan bus Trans Jatim. Hal ini untuk mendorong agar masyarakat bisa menggunakan transportasi publik dengan mudah. Apalagi di Jawa Timur, jumlah penumpang KA lokal mencapai 38 hingga 40 ribu penumpang per hari.
Sementara untuk dua tahapan lainnya yakni layanan dan fisik, saat ini masih dalam proses pengkajian potensinya di stasiun dan halte yang akan diintegrasikan. Karena banyak penumpang KA lokal juga membutuhkan angkutan lanjutan. (Selvy Wang)
Editor : Iwan Iwe