BANYUWANGI - Ibu bernama Sulastri, 50 tahun beralamat di Lingkungan Sukowidi, Kalipuro, Banyuwangi masih menanti kepastian kabar putranya yang disebut meninggal saat bekerja sebagai TKI di Kamboja.
Sebelum hilang kontak pada 17 Maret, Sulastri mengaku putra semata wayangnya bernama Rizal Sampurna, 30 tahun itu sempat memberi kabar sehari sebelumnya.
Menurut Sulastri saat itu Rizal hendak mengirimkan uang untuk ibunya agar digunakan untuk berlebaran.
Tapi Rizal mengaku kesulitan untuk keluar lantaran pekerjaannya tidak mencapai target, esok harinya sang Putra sudah tak ada kabar dan nomornya tidak bisa dihubungi.
"Tanggal 16 itu masih hubungi saya. Tanya gimana caranya kirim uang karena dia tidak bisa keluar," kata Sulastri.
Namun setelah memberi kabar Rizal kemudian hilang kontak. Sehari setelahnya ia dikabari bila Rizal meninggal dunia. Tapi kabar itu juga masih simpang siur. Sulastri tidak mendapat data atau dokumentasi apapun soal kematian Rizal.
"Kata orang yang menelpon dari Kamboja, anak saya Rizal meninggal karena jantung dan sesak. Tapi saya minta foto jenazah atau kereta lainnya katanya tidak ada karena sudah diamankan polisi," terangnya.
Kabar yang didapat hanya jasad Rizal disimpan di penyimpanan jenazah di daerah Phnom Penh Kamboja. Namun, ia telah meminta bantuan salah seorang saudaranya yang bekerja sebagai TKI juga namun jasad sang putra tidak diketemukan di lokasi yang disebutkan.
"Katanya di Yin Take Care Phnom Penh tapi dicari tidak ada dan masih coba kami cari. Tapi, apa daya kami ini tidak punya pengalaman dalam peristiwa seperti ini. Tolong bantu kami, tolong saya menemukan anak saya," terang Sulastri.
"Saya minta tolong, tolong bantu cari anak saya yang dikabarkan meninggal di Kamboja, kalau memang sudah meninggal tolong bantu pulangkan jenazah anak saya," pinta Sulastri.
Bahkan Sulastri telah menggelar acara tahlil yang ke-7 hari untuk mendoakan sang putra. Meski tak tahu kabar kebenaran kematian sang putra, Sulastri tetap menggelar acara tahlilan setelah berembuk dengan keluarga dan berharap melalui doa-doa baik putranya bisa dipulangkan apapun kondisinya.
Handoko Khusumo
Editor : JTV Banyuwangi