MAGETAN - Harga ubi jalar di Desa Sambirobyong Kecamatan Sidorejo Magetan turun drastic. Dari harga 2500-3500 kini harga turun menjadi Rp1000 per kilogram. Kondisi ini membuat petani lokal mengalami kerugian besar.
Ada 3 jenis ubi jalar yang ditanam petani yakni jenis ubi mutiara, majalengka dan ubi cilembu. Ditengah masa penen ubi jalar mutiara, harga ubi di desa Sambirobyong, Kecamatan Sidorejo, Magetan justru turun drastis dari harga 2500-3500 kini turun menjadi Rp1000 per kilogram. Kondisi ini membuat petani lokal mengalami kerugian besar karena biaya produksi yang mereka keluarkan jauh lebih tinggi dari pendapatan yang didapat.
Para petani mengaku tidak mengerti mengapa harga ubi jalar bisa anjlok begitu parah dan panen raya tahun ini bisa dibilang menjadi yang terburuk dalam sejarah dengan harga jual ubi yang sangat rendah sangat memberatkan petani.
Rusman salah satu petani mengaku bahwa hasil dari satu hektar lahan ubi biasanya bisa mencapai Rp30 juta namun tahun ini hanya dihargai Rp6 juta, membuat mereka tidak mampu mengembalikan modal.
Kepala Desa Sambirobyong Karna mengatakan, total ada sekitar 70 hektar lahan ubi jalar di desanya yang kini terdampak penurunan harga. Produksi fisik tanaman sebenarnya bagus namun harga jual pasca panen sangat murah. Hal tersebut tidak sebanding dengan biaya yang harus dikeluarkan petani, mulai dari perawatan hingga pembelian air untuk irigasi.
Editor : JTV Madiun