SURABAYA - Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispusip) Surabaya menambah koleksi buku demi meningkatkan literasi masyarakat.
Tambahan koleksi buku ini berada di dua perpustakaan dan 530 Taman Baca Masyarakat (TBM) yang tersebar di seluruh wilayah Surabaya.
Koleksi buku cetak perpustakaan Surabaya mencapai 426.898 judul, 499.476 eksemplar. Sementara, koleksi buku digital mencapai 1.650 judul, 1.650 eksemplar.
Kepala Dispusip Surabaya, Mia Santi Dewi, mengungkapkan bahwa penambahan koleksi buku ini rutin dilakukan tiap tahunnya.
Baca Juga : Gerakan LITERATOUR, Menikmati Asyiknya Jalan-jalan ke Ruang Baca Naik Transportasi Umum
"Dari tahun ke tahun, koleksi perpustakaan selalu bertambah karena dianggarkan secara rutin untuk pembelian buku setiap tahunnya," ujarnya.
"Selain itu, perpustakaan juga selalu menerima hibah dan sumbangan buku, baik dari perpustakaan, kementerian, instansi lainnya, maupun masyarakat," imbuhnya.
Mia juga menjelaskan bahwa demi meningkatkan literasi masyarakat, Dispusip Surabaya rutin menjalankan layanan perpustakaan keliling. Selain itu, terdapat juga 700 pojok baca yang dirancang untuk menjangkau masyarakat lebih luas.
Baca Juga : Mengenal #BacadiSurabaya, Gerakan Membaca Buku dengan Senyap di Kota Pahlawan
Berdasarkan data Dispusip Surabaya, tren kunjungan pemustaka ke perpustakaan meningkat tiap tahunnya. Namun, pengunjung juga masih naik turun pada bulan-bulan tertentu sebab adanya cuti bersama.
Secara perinci, Mia memaparkan bahwa bulan Januari 2024 memiliki jumlah pengunjung tertinggi, yakni mencapai 69.998 orang.
Kemudian pada Februari, terdapat 51.056 pengunjung, Maret 56.371 pengunjung, dan April 42.176 pengunjung.
Baca Juga : 5 Novel Fiksi Sejarah Indonesia yang Wajib Dibaca, Memperkaya Perspektif!
Sementara, sebanyak 60.465 pengunjung tercatat pada Mei, 51.827 pengunjung pada Juni, 58.381 pengunjung pada Juli, dan 62.207 pengunjung pada Agustus.
Lebih lanjut lagi, Mia menjelaskan bahwa mayoritas pemustaka yang paling banyak berkunjung dari kalangan pelajar.
Selain membaca, tujuan mereka juga meminjam buku dan mengikuti berbagai kegiatan di perpustakaan, seperti wisata buku, pelatihan menulis, pelatihan mendongeng, hingga pelatihan bahasa.
Baca Juga : Fokus Tingkatkan Literasi Masyarakat, Dispusip Surabaya Tambah Koleksi Buku
"Mereka juga sering memanfaatkan fasilitas yang disediakan perpustakaan, yaitu belajar di TBM, perpustakaan keliling, English Corner, Korean Corner, Dyslexia Corner, BI Corner, hingga melakukan kegiatan berdiskusi, mencari informasi, serta mengerjakan tugas sekolah dan sebagainya," imbuh Mia.
Dispusip Surabaya juga memberi kemudahan pemustaka untuk mendapatkan akses literasi melalui layanan perpustakaan digital.
Layanan tersebut mencakup pembuatan kartu anggota secara daring, katalog buku (e-book), hingga pelatihan menulis.
Baca Juga : Baca Buku dan Ngobrol Seru Bersama Komunitas Soba Sobi
Dengan adanya layanan dari Dispusip tersebut, harapannya masyarakat bisa lebih mudah untuk mengakses perpustakaan demi meningkatkan literasi.
Hal ini juga sejalan dengan komitmen Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi dalam upaya meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) melalui penguatan budaya literasi.
Editor : Khasan Rochmad