KEDIRI - Sambutan antusias penonton film tampak terlihat saat sisi jumpa pers Film horor ‘Petaka Gunung Gede’ yang resmi tayang mulai hari ini Sabtu (8/2/2025) di Kota Kediri. Dalam gala premier di Golden Theater Kediri ini, selain didatangi ratusan penonton juga dihadiri para pemeran utama film bergenre horor tersebut.
Devi Amelia salah satu penonton asal Kelurahan Banjaran Kota Kediri mengatakan bahwa ia penasaran dengan film yang ceritanya sempat viral dimedia sosial tersebut, apalagi ia adalah penggemar film horor. “Saya sangat antusias untuk melihat film ini karena saya suka film horor yang berbasis kisah nyata. Saya juga ingin tahu bagaimana pengalaman mereka dalam proses syuting dan apa yang terjadi di belakang layar,” jelasnya.
Sementara menjawab pertanyaan dari penonton bagaimana suasana saat syuting, Arla Ailani pemeran Maya mengatakan, filmnya bertema horor, membuat para pemain juga terbawa suasana."Syutingnya khan di tempat dimana kejadian itu terjadi, kita ini para pemain hanyut juga terbawa suasana seremnya. Tapi Alhamdulillah, kejadian kejadian aneh yang bikin kita takut, nggak terjadi,"jelasnya.
Sedangkan Jeremie Moeremans yang berperan sebagai Akri mengatakan tingkat kesulitan dalam film ini adalah fisik, karena harus naik dan turun gunung, apalagi gunung gede suasananya dingin dan proses syutingnya selama 21 hari. "Perlu fisik yang prima untuk bisa menyelesaikan film ini, karena kondisinya sangat dingin, "ujarnya.
Baca Juga : Film Horor Pernikahan Arwah Tayang 7 Negara Asia
Flim Petaka Gunung Gede sendiri diangkat dari kisah nyata ini diproduksi oleh Star Vision dan disutradarai Azhar Kinoi Lubis, diadaptasi dari kisah nyata Maya Azka dan mendiang sahabatnya, Ita, pada pendakian di Gunung Gede pada 2007 silam. Kisah ini juga sempat viral di media sosial sebelum diangkat ke layar lebar.
Film ini sendiri dibintangi Arla Ailani, Ashel (Ex-JKT48,) Endy Arfian, Raihan Khan, Moh. Iqbal Sulaiman, Jeremie Moeremans, Razan Zu, Teuku Rifnu Wikana, Mieke Amalia, Umar Lubis, Meisya Siregar, Ruth Marini, Derry Oktami, Ratna Riantiarno dan Andi Bersama. (Beny Kurniawan)
Editor : JTV Kediri