SURABAYA - Kulminasi akan terjadi dua kali dalam setahun di wilayah antara garis balik utara dan garis balik selatan, termasuk di Indonesia. Jawa Timur diperkirakan mengalami fenomena ini pada tanggal 10 hingga 14 Oktober 2024.
Selama fenomena kulminasi, seperti beberapa wilayah lain di Indonesia, Jawa Timur akan mengalami peningkatan suhu yang signifikan. Hal ini disebabkan posisi matahari yang berada tepat di atas kepala dan menyebabkan intensitas sinar matahari lebih tinggi.
Akibatnya, suhu udara bisa menjadi lebih panas, dan beberapa hari di bulan Oktober ini diprediksi akan sangat terik.
Dilansir dari laman resmi BMKG, kulminasi adalah peristiwa ketika matahari berada tepat di posisi zenit atau di atas kepala. Kulminasi terjadi karena pergerakan semu matahari yang disebabkan oleh kemiringan sumbu bumi dan rotasinya mengelilingi matahari.
Baca Juga : KPU Jatim Ajak Semua Elemen Jaga Keamanan Pelaksanaan Pilkada Serentak 2024
Fenomena ini sering disebut hari tanpa bayangan karena bayangan dari benda-benda seperti tiang atau pohon akan menghilang sesaat di tengah hari.
Pada saat ini, sinar matahari jatuh secara vertikal ke permukaan bumi, sehingga bayangan benda-benda yang berdiri tegak tidak terlihat selama beberapa detik hingga menit.
Fenomena hari tanpa bayangan memberikan dampak dengan kondisi cuaca ekstrem. Meningkatnya suhu selama periode kulminasi dapat menaikkan kondisi cuaca panas yang sudah terjadi di beberapa daerah di Jawa Timur.
Baca Juga : Debat Ketiga Pilgub Jatim 2024 Digelar Hari Ini, Angkat Tema Akselerasi Pembangunan Infrastruktur
Menurut laporan dari laman BMKG, cuaca panas ini terjadi disebabkan juga karena masuknya angin dari wilayah kering Australia yang memperkuat suhu panas di wilayah Jawa Timur.
Meskipun kulminasi adalah fenomena astronomis yang tidak berbahaya, peningkatan suhu yang menyertainya bisa berdampak pada kesehatan masyarakat.
Cuaca yang lebih panas dapat meningkatkan risiko dehidrasi, kelelahan, dan heatstroke, terutama bagi masyarakat yang beraktivitas di luar ruangan.
Baca Juga : Polres Pasuruan Ungkap Jaringan Narkoba Lapas, Tangkap 4 Tersangka dan Sita 85 Gram Sabu
Oleh karena itu, masyarakat di Jawa Timur diimbau untuk tetap waspada dan menjaga kebutuhan cairan tubuh agar tetap stabil selama periode kulminasi ini.
Menghindari paparan langsung sinar matahari di tengah hari juga disarankan untuk mencegah risiko yang bisa saja terjadi pada suhu ekstrem.
Editor : A.M Azany