SURABAYA - Dua tim SMAN 10 Surabaya akan berlaga pada kejuaraan karya tulis ilmiah yang diikuti ratusan pelajar dan mahasiswa di Korea Selatan pada 28 hingga 29 Juli mendatang. Dua tim ini akan mengikuti kompetisi World Invention Creativity Olympic and Conference (WICOC).
Kepala SMAN 10 Surabaya (SMADASA), Budi Santoso mengatakan karya inovasi yang akan dibawa yakni bidang innovatif science, tentang alat inovasi yang menghasilkan probiotik, dan kedua di bidang environmental science yaitu alat yang bisa menetralisir suhu udara dari virus corona.
"Mereka membawa dua karya besar untuk dikompetisikan dan diuji oleh Guru Besar (gubes) Korsel. Anak anak ini telah melakukan persiapan sejak tiga bulan lalu," ujar Budi sesaat sebelum memberangkatkan kedua tim, Selasa (18/7/2023)
Budi menjelaskan, para siswa bergerak cepat mempersiapkan nasional science projek baik di tingkat nasional, asia ataupun dunia. Diharapkan melalui persiapan yang matang ini, kedua tim SMA Negeri 10 dapat meraih medali emas.
Baca Juga : Pengadaan Seragam Sekolah Negeri Tuai Protes DPRD, Sekdaprov Jatim Turunkan Tim Investigasi
Terkait kompetisi WICOC di Korsel mendatang, Budi mengungkapkan bahwa Amerika, Eropa dan Asia seperti China dan Jepang menjadi pesaing yang cukup kuat. Pasalnya, negara-negara adidaya tersebut, menawarkan inovasi di bidang robotik, elektrik bahkan di bidang biologi atau kesehatan para siswanya sudah belajar tentang Alzhaimer dan Parkison.
Salah satu siswa yang akan berangkat ke WICOC, Angelina Monic Prayoga mengatakan dalam ajang ini ia mengikuti kategori kompetisi innovation science. Dimana penelitian tersebut berkaitan dengan fermentasi probiotik yang lebih banyak hasilnya dengan menggunakn musik gending jawa. Objeknya yakni dengan menggunakan tape yang banyak mengandung probiotik untuk meningkatkam imun tubuh.
"Awalnya kita lakukan penelitian percepatan fermentasi tape. Lalu kita mengambil ide inovatif lain dengan menggunakan media musik gending jawa. Hasilnya fermentasi dilakukan lebih cepat hanya 24 jam dengan jumlah bakteri lebih banyak dengan objek tape. Efektifitasnya pun membuktikkan punya efek yang besar dalam menghasilkan probiotik," terangnya.
Baca Juga : Buntut Penjualan Seragam, Dindik Jatim Copot Kepala Sekolah SMAN 1 Kedungwaru Tulungagung
Sementara itu , Kepala Dinas Pendidikan (Dindik) Jatim, Aries Agung Paewai yang hadir dalam acara pemberangkatan dua tim siswa ini mengatakan banyak sekolah yang mengambil kesempatan bagi siswanya dalam mengikuti ajang kompetisi international. Hal itu pula juga didukung dengan semangat siswa dalam mengikuti kompetisi.
"Dana dan biaya itu (untuk kompetisi international) tidak dimiliki Dindik Jatim. Tapi saya melihat inisiatif sekolah melalui kepala sekolah dalam mencari sponsor dan dana yang tidak terikat. Bahkan mereka ada yang membiayai dirinya. Ini dilakukan siswa karena ingin membawa nama baik sekolah, dan mengukir prestasi. Maka saya yakin jika ini dilakukan, kami (Dindik) ingin memberikan kontribusi nyata," jelas Aries di SMAN 10 Surabaya.
Kontribusi yang dimaksud tersebut adalah berupa penghargaan dan apresiasi dari Gubernur Jawa Timur atau dalam bentuk penghargaan lain bisa berupa bebas masuk perguruan tinggi karena prestasi yang diukir. Dinas Pendidikan berharap sekolah lain melakukan hal yang sama dengan mengembangkan dan meningkatkan kualitas pendidikan.
Baca Juga : Jadi Tuan Rumah, Jatim Targetkan Juara Umum LKS SMK Tingkat Nasional XXXI
Selain dua tim dari siswa SMAN 10 Surabaya , juga diberangkatkan satu tim dari SMA Papua Barat yang merupakan bimbingan SMAN 10 Surabaya. (Selvi Wang)
Editor : M Fakhrurrozi