SIDOARJO - Upaya tim SAR gabungan mengevakuasi santri yang tertimbun reruntuhan bangunan musala Pondok Pesantren Al Khoziny, Buduran Sidoarjo, akhirnya membuahkan hasil. Dua santri berhasil dievakuasi, pada Rabu (1/10/2025) sore.
Satu santri dinyatakan meninggal dunia, sementara satu lagi dalam kondisi selamat. Diketahui identitas santri selamat bernama Haikal, yang video komunikasi dengan tim SAR ramai di media sosial.
"Berkat doa dari seluruh masyarakat Indonesia hari ini sesuai yang saya sampaikan, ada 15 titik yang bisa kita deteksi, dan alhamdulillah dua korban telah terevakuasi," ujar Kepala Basarnas saat ini adalah Marsekal Madya TNI Mohammad Syafii.
Syafii mengatakan bahwa dua korban itu ditemukan di area A1 atau sekitar pintu masuk bangunan.
Baca Juga : Dua Santri Berhasil Dievakuasi, Salah Satunya Haikal
"Satu kondisi sudah meninggal dunia dan satu alhamdulillah mudah-mudahan pada saat tadi kita serah terimakan dengan tim medis. Mudah-mudahan yang bersangkutan cepat pulih dan sembuh sehat kembali," katanya.
Jenazah santri dievakuasi ke RSI Siti Hajar, sementara santri Haikal dievakuasi ke RSUD dr Notopuro. Dengan ditemukannya dua santri ini, maka jumlah yang berhasil dievakuasi menjadi 104 santri. Dari jumlah tersebut, 100 dalam kondisi selamat dan 4 meninggal dunia.
"Nanti mungkin untuk detailnya (data korban) yang kita sampaikan tadi, ada kesimpangsiuran terkait dengan jumlah mungkin nanti secara perlahan (disampaikan), tadi fokus kita hanya di operasi untuk rescue," pungkas Syafii.
Sebelumnya, bangunan musala Ponpes Al Khoziny di Kecamatan Buduran, Sidoarjo, ambruk pada Senin (29/9/2025) sore.
Peristiwa terjadi saat santri menunaikan salat ashar sekitar pukul 15.00 WIB. Saat itu, tiba-tiba bangunan ambruk dan menimpa santri. Akibatnya, ratusan santri tertimbun reruntuhan bangunan.
Proses evakuasi melibatkan lebih dari 350 personel dari berbagai instansi mulai Basarnas, TNI, Polri hingga relawan. (*)
Editor : M Fakhrurrozi