KEDIRI - Mulai tanggal 25 September 2024 lalu, kedua pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Kediri mulai melakukan kampanye. Tahapan kampanye akan berlangsung selama 60 hari sampai dengan tanggal 23 November 2024 mendarang.
Selama waktu 60 hari tersebut, kedua paslon diperbolehkan untuk melakukan penyampaian visi misi serta program kepada masyarakat melalui sejumlah cara mulai pertemuan terbatas, pertemuan tatap muka dan dialog, penyebaran bahan kampanye, pemasangan alat peraga kampanye serta rapat umum.
Selain kampanye yang didanai secara mandiri oleh paslon dan parpol, juga terdapat kampanye yang difasilitasi oleh KPU Kabupaten Kediri. Kampanye yang difasilitasi oleh KPU Kabupaten Kediri mulai dari debat publik, penyebaran bahan kampanye dan alat peraga kampanye (APK), dan penjadwalan rapat umum.
“Untuk debat publik rencana 2 kali masing-masing di bulan Oktober dan November. Untuk bahan kampanye seperti selebaran, brosur, pamflet; dan/atau poster kita cetakan sebagai bahan kampanye paslon. Sedangkan untuk APK terdiri dari baliho dan spanduk,” ujar Komisioner KPU Kabupaten Kediri Divisi Parmas Sosdiklih dan SDM Eka Septiawan.
Baca Juga : Jelang Pilkada Serentak 2024, Bawaslu RI Perketat Pengawasan di Seluruh Wilayah Indonesia
Eka menuturkan untuk bahan kampanye diserahkan kepada tim paslon, untuk bisa disebar ke masyarakat. Sedangkan untuk APK, dipasang oleh KPU Kabupaten Kediri melalui vendor yang telah ditunjuk.
“Untuk APK berupa Baliho, paling banyak 5 buah untuk masing-masing paslon. Sedangkan spanduk dua buah untuk masing-masing paslon di setiap desa. Sedangkan bahan kampanye sebanyak 525.000 untuk masing-masing paslon,” tambahnya.
Sementara itu, kedua paslon kontestan Pilbup Kediri memanfaatkan tahapan Kampanye untuk memperkenalkan visi misi dan program ke masyarakat Kabupaten Kediri.
Baca Juga : Kader PKS Solid Menangkan Khofifah-Emil, Bambang-Gus Baqir dan Mas Iin-Abah Edy
Pasangan nomor urut 1 yakni Deny Widyanarko dan Mudawamah menyapa masyarakat dengan sambang dusun. Seperti yang dilakukan di sejumlah dusun di Kecamatan Mojo dan Kecamatan Semen, Selasa (08/10/2024) lalu.
Dalam kesempatan itu, Deny memaparkan visi misi dan program, salah satunya program pembangunan dusun sebesar Rp300-500 juta per dusun per tahun. Selain itu Deny juga menandatangani kontrak politik dengan masyarakat.
Tercantum pada kontrak politik tersebut, Deny bersedia untuk mundur dari jabatan jika dalam waktu dua tahun kepemimpinannya tidak berhasil merealisasikan program pengembangan dusun tadi.
Baca Juga : KPU Jatim Ajak Semua Elemen Jaga Keamanan Pelaksanaan Pilkada Serentak 2024
Melalui program tersebut, diharapkan pembangunan masyarakat Kabupaten Kediri terutama di tingkatan dusun bisa makin merata. Program tersebut nantinya juga bisa dimanfaatkan untuk pemberdayaan ekonomi baik usaha kecil menengah, sektor pertanian, perikanan dan peternakan.
“Saya harus bertanggung jawab terkait dengan komitmen itu kita wujudkan dalam kontrak politik. Jadi bila mana dalam waktu dua tahun masa kemimpinan saya nanti tidak bisa menganggarkan program Rp 300 – 500 juta per dusun per tahun, maka saya siap mundur,” ujarnya.
Sedangkan pasangan nomor urut 2, yakni Hanindhito Himawan Pramana dan Dewi Mariya Ulfa ada empat prioritas utama yang akan menjadi fokus kepemimpinannya, yakni pendidikan, kesehatan, infrastruktur, dan sosial.
Baca Juga : 1040 Rumah Keluarga Indonesia PKS Siap Menangkan Khofifah-Emil
Dibidang pendidikan, pasangan petahana ini akan mengkaji ulang kebijakan zonasi yang dianggap menghambat anak-anak untuk melanjutkan pendidikan, dan memperjuangkan peningkatan status guru honorer menjadi P3K.
Selain itu dibidang kesehatan adalah program penurunan angka stunting yang signifikan di Kediri, dari 22% menjadi 7,5% dalam waktu kurang dari tiga tahun kepemimpinanya.
Seperti dalam kampanye di Desa Kanigoro, Kecamatan Kras Mas Dhito berdialoh dengan ratusan emak-emak, Senin (14/10/2024). Mas Dhito bertemu dengan Kelompok Wanita Tani (KWT) Dewi Makmur, dimana mereka menyebut program yang telah dijalankan Mas Dhito di periode pertama banyak memberikan manfaat bagi warga.
Baca Juga : Kejati dan KPU Jatim Cek Gudang KPU, Pastikan Logistik Tidak Kekurangan
Dengan memanfaatkan halaman rumah untuk ditanami sayuran itu, menurut warga selain menjadikan halaman terlihat asri juga membantu keluarga dalam pemenuhan kebutuhan sayuran segar.
Mas Dhito mengapresiasi apa yang telah dijalankan KWT Dewi Makmur Desa Kanigoro. Melalui dialog itu, Mas Dhito menjadi mengetahui apa yang menjadi kebutuhan warganya. “Dengan dialog seperti ini, saya bisa menyamakan pikiran dengan jenengan sedoyo, itu menjadi vitamin buat saya bekerja,” tutur Mas Dhito.
Dari aspirasi yang disampaikan warganya itu, memantabkan Mas Dhito dalam melanjutkan program yang bisa memberikan manfaat dan berdampak langsung bagi kesejahteraan warganya. ( Beny Kurniawan )
Editor : JTV Kediri