MAGETAN - Aksi brutal dilakukan oleh puluhan OTK yang bergerak menggunakan sekitar 15 sepeda motor dengan masing-masing berboncengan dua hingga tiga orang. Kelompok ini beraksi di dua lokasi berbeda. Pada Jumat (20/12/2024) malam, sekitar pukul 23.00 WIB, mereka menyerang Kelurahan Lembeyan Kulon. Salah satu korbannya adalah seorang pelajar berinisial R yang mengalami luka sayatan di tangannya.
Tak puas di lokasi pertama, kelompok ini melanjutkan aksi mereka ke Desa Pupus. Di sana, seorang pelajar lainnya berinisial F menjadi korban dengan luka sobek di telinga kirinya. Kepala Desa Pupus, Tumiran B, membenarkan kejadian tersebut.
"Pada saat saya cek ke lokasi memang betul ada segerombolan pemuda yang melukai salah satu warga kami," ujar Tumiran.
Ia juga menambahkan bahwa kelompok tersebut membawa senjata tajam. "Kendaraan itu sekitar 15 mereka berboncengan sehingga ada 30 orang, kelompok itu juga membawa sajam."
Tumiran memastikan bahwa kondisi di desanya saat ini sudah kembali kondusif. "Alhamdulillah kondisi sudah kembali kondusif dan saya sudah menghimbau kepada pamong-pamong untuk menciptakan situasi tentram, dan jangan mudah terprovokator agar tidak menimbulkan kericuhan," tambahnya.
Kapolres Magetan, AKBP Satria Permana, menyampaikan bahwa pihaknya telah mengamankan beberapa pelaku dan akan bertindak tegas untuk mencegah kejadian serupa. Ia juga menyoroti keterlibatan remaja dalam insiden ini.
"Kami telah mengamankan beberapa pelaku dan akan kami tindak tegas agar menjadi pembelajaran. Kalau kita lihat ada sebagian besar anak-anak remaja atau kategori anak di bawah umur," ujar AKBP Satria.
Ia juga mengingatkan peran keluarga dan lingkungan sosial dalam mengawasi anak-anak. "Kami akan terus menghimbau kepada kelompok sosial baik di lingkungan keluarga, sekolah atau masyarakat untuk terus mengawasi anak-anaknya dalam berperilaku, apalagi kejadian ini pukul 11 malam kemana orangtuanya sampai masih membiarkan anaknya keluyuran," tambahnya.
Kasus ini masih dalam penyelidikan lebih lanjut. Kepolisian juga berkomitmen untuk terus memberikan himbauan kepada keluarga, sekolah, dan kelompok sosial lainnya agar dapat mencegah kejadian serupa di masa depan. (Aikal Udha/Dhelfia Ayu)
Editor : Iwan Iwe