SURABAYA - Pasca kejadian intimidasi disertai pengeroyokan yang dilakukan belasan orang berpakaian preman, kepada lima orang wartawan di Surabaya saat meliput penyegelan Diskotik Ibiza Jalan Simpang Dukuh Surabaya, Jumat (20/1/23) siang.
Mereka resmi melapor ke SPKT Polrestabes Surabaya, Jumat (20/1/23) malam. Tiga jam lebih diperiksa dan diinterogasi di ruang SPKT Polrestabes Surabaya, laporan mereka resmi dicatatkan dengan nomor : LP/B/89/1/2023/SPKT/POLRESTABES SURABAYA/ POLDA JATIM.
Rofik, salah satu wartawan yang menjadi korban pengeroyokan mengatakan, laporannya resmi diterima. Untuk melengkapi laporan, ia dan teman-temannya kini diminta ke Rumah Sakit Bhayangkara Surabaya untuk melakukan visum.
"Para terduga pelaku yang melakukan pengeroyokan, kami laporkan dengan tuduhan Pasal 170 dan Pasal 351 KUHP. Kemudian, karena ini berkaitan dengan kekerasan terhadap jurnalis, kami mendorong untuk dijerat menggunakan Undang-undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers," ujarnya.
"Saya dipukul dan ditendang, seperti dipukul bagian telinga, dada sebelah kiri, hingga ditendang dibagian paha," imbuh Rofik.
Sementara itu, Kasi Humas Polrestabes Surabaya Kompol Muhammad Fakih membenarkan adanya laporan itu, kelimanya sekarang diminta melakukan visum untuk melengkapi laporan. "Mereka diantar anggota untuk melakukan visum ke Rumah Sakit Bhayangkara Surabaya," katanya, saat dikonfirmasi.
Seperti yang diberitakan sebelumnya, lima orang wartawan Surabaya, yakni Rofik Lensaindonesia.com, Didik Fotografer LKBN Antara, Firman Inews.id, Ali Fotografer Inews.id dan Angga Beritajatim.com, diintimidasi dan dikeroyok belasan orang berpakaian preman, saat meliput penyegelan Diskotik Ibiza Jalan Simpang Dukuh Surabaya.
Menurut Rofik, saat itu ada seorang perempuan tak dikenal tiba-tiba menghampiri, kemudian berbicara bernada keras. Provokasi dari perempuan itu menyita perhatian belasan orang berpakaian preman yang datang dari dalam gedung tempat Diskotik Ibiza, dan menyerang serta mengeroyok kelima wartawan itu.
Reporter : Nanda Andrianta
Editor : Vita Ningrum