GRESIK - Penyebrangan kapal menuju Pulau Bawean menggunakan kapal ASDP Giliiyang yang berangkat pada malam hari, menjadi pilihan banyak warga. Selain dipenuhi dengan barang sembako dan keperluan Hari Raya, kapal malam ini dianggap lebih menguntungkan bagi para penumpang yang sedang menjalankan ibadah puasa.
Kapal Giliiyang yang dimiliki oleh ASDP ini merupakan kapal subsidi dari pemerintah yang melayani penyebrangan dari Gresik menuju Bawean, dan sebaliknya. Kapal ini biasa dipenuhi oleh penumpang serta barang-barang sembako dan kebutuhan lebaran lainnya, terutama menjelang Idul Fitri.
Meskipun membutuhkan waktu sekitar 10 jam untuk sampai ke Bawean, kapal yang berangkat pada malam hari ini menjadi pilihan utama bagi banyak calon penumpang. Salah satu alasan utamanya adalah karena penumpang dapat beristirahat selama pelayaran malam dan tiba di pagi hari di tujuan tanpa mengganggu waktu ibadah puasa mereka. Hal ini menjadi lebih penting dibandingkan dengan keberangkatan siang hari, yang dikhawatirkan dapat menyebabkan mabuk laut dan membatalkan puasa.
"Kalau berangkat siang, kami khawatir mabuk laut dan bisa membatalkan puasa. Dengan berangkat malam, kami sudah selesai sholat dan makan, kami juga bisa tidur sepanjang perjalanan dan sudah sampai pagi-pagi di Bawean dan bisa menunaikan puasa," ujar salah satu calon penumpang, Saleh.
Kapten kapal Giliiyang, Supriyadi, juga menambahkan bahwa banyak penumpang yang memilih berangkat malam untuk kenyamanan dan alasan keagamaan, khususnya selama bulan Ramadan.
"Para penumpang, terutama yang berurusan dengan toko dan pasar, sudah mulai mempersiapkan kebutuhan untuk Lebaran. Sebagian besar barang yang dikirim dari Jawa ke Bawean memang berupa sembako, dan pola ini tidak banyak berubah dari tahun-tahun sebelumnya," ujar Supyadi.
Selain kenyamanan, harga tiket kapal Giliiyang juga terbilang lebih terjangkau dibandingkan kapal cepat. Tiket untuk kapal Giliiyang hanya dibanderol dengan harga Rp 68.000, jauh lebih murah dibandingkan dengan kapal cepat yang mematok harga hingga Rp 250.000 dengan waktu tempuh yang lebih singkat, yakni sekitar 4 jam.
Dengan harga yang terjangkau dan kenyamanan selama perjalanan, kapal Giliiyang menjadi pilihan favorit bagi warga yang ingin menyambut Hari Raya Idul Fitri di Pulau Bawean. (Intan Putri)
Editor : M Fakhrurrozi