JOMBANG - Sebuah tempat usaha penggilingan ban bekas di Desa Tejo, Kecamatan Mojoagung, Kabupaten Jombang, ludes terbakar, Kamis (11/9/2025) pagi.
Tidak ada korban dalam kejadian ini. Namun, pemilik usaha ditaksir mengalami kerugian hingga Rp 250 juta.
Peristiwa kebakaran terjadi sekitar pukul 03.30 WIB. Ketika itu, tidak ada aktivitas dalam usaha penggilingan ban bekas menjadi serbuk ini. Pemilik usaha pasangan Sandy Persia Adi dan istrinya Dida Fauziyah tengah terlelap tidur.
Api diketahui pertama kali oleh tetangga korban yang langsung memberitahu Sandi dan istrinya. Seketika itu, keduanya langsung beranjak dan melapor ke perangkat desa serta meminta bantuan Dinas Pemadam Kebakaran.
"Saya diberi tahu tetangga api sudah sangat besar. Saya langsung beritahu perangkat desa untuk minta bantuan Damkar," ujar Dida Fauziyah, pemilik usaha.
Dida mengaku tidak mengetahui penyebab kebakaran karena tidak ada aktivitas. Selain itu, di dalam bangunan semi permanen berukuran 20x20 meter hanya terdapat bahan baku berupa ban bekas, kompresor dan alat penggilingan ban bekas.
"Tidak ada yang tidur di lokasi usaha, isinya beralatan kerja penggilingan," ungkapnya.
Api baru berhasil dipadamkan setelah dua unit Damkar dari Pos Damkar Mojoagung, Kota Jombang dan Ngoro tiba di lokasi. Namun, material yang terbakar berupa ban membuat petugas kesulitan.
"Kita terjunkan mobil dari tiga pos damkar, dari Mojoagung, Kota dan Pos Ngoro," ujar Andrik Prasetyo, Petugas Damkar Jombang.
Andrik menambahkan, proses pemadaman hingga situasi dinyatakan kondusif berlangsung hingga 3 jam. Diduga kebakaran disebabkan korsleting listrik.
"Dugaannya korsleting listrik," katanya.
Namun untuk memastikan penyebabnya, petugas damkar menyerahkan penanganan kebakaran ini ke kepolisian. (*)
Editor : M Fakhrurrozi