SURABAYA - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jawa Timur menyelenggarakan debat kedua Pilgub Jatim 2024 di Grand City Ballroom Surabaya, Minggu (3/11/2024) malam.
Ketiga pasangan calon gubernur dan wakil gubernur—Luluk Nur Hamidah-Lukmanul Khakim, Khofifah Indar Parawansa-Emil Elestianto Dardak, serta Tri Rismaharini-Zahrul Ashar Asumta—beradu gagasan dalam acara yang mengambil tema “Tata Kelola Pemerintahan yang Efektif dan Inovatif serta Pelayanan Publik yang Inklusif untuk Keadilan Masyarakat Jawa Timur.”
Ketua KPU Jawa Timur, Aang Kunaifi, membuka debat dengan menekankan pentingnya acara ini sebagai sarana bagi masyarakat untuk melihat visi dan misi yang ditawarkan oleh masing-masing paslon dalam memimpin Jawa Timur.
“Beberapa hal yang akan disampaikan oleh para pasangan calon diharapkan dapat bermanfaat bagi masyarakat sebagai wawasan dan pertimbangan dalam menentukan pilihannya pada 27 November mendatang,” ungkap Aang Kunaifi.
Debat dimulai dengan pemaparan visi dan misi ketiga pasangan calon, yang fokus pada pentingnya transparansi dan akuntabilitas dalam pemerintahan. Mereka juga menekankan pemanfaatan teknologi untuk meningkatkan pelayanan publik yang lebih efektif, serta mencanangkan program-program inovatif yang berorientasi pada pemberdayaan masyarakat, khususnya di sektor ekonomi dan pendidikan.
Pasangan nomor urut 1, Luluk Nur Hamidah dan Lukmanul Khakim, membuka debat dengan gagasan inovatif yang menekankan pendekatan inklusif dalam meningkatkan pelayanan publik, mereka juga menekankan pentingnya pemberantasan koruspi di lingkungan pemerintahan.
“Kami punya tantangan yang serius, Pemerintah Jawa Timur harusnya dapat menjamin kesejahteraan masyarakat, namun dalam data terakhir sekitar 19,2 persen masyarakat Jawa Timur masih belum memiliki jamban sehat. Kita perlu kepemimpinan birokrasi yang cantik dan solutif, cerdas, adaptif, transparan, inovatif, kompeten dan anti korupsi. Jawa Timur masih memiliki kasus korupsi terbanyak di Indonesia, kita harus menghadirkan birokrasi terbaru yang lebih solutif, kita akan pastikan tidak ada kantor pemerintahan yang akan digeledah pemerintah," ungkap Luluk
"Banyak PR besar di Jawa Timur, mulai dari kemiskinan hingga infrastruktur. Maka dari itu, kami memiliki terobosan baru yaitu birokrasi digital, sebuah aplikasi yang dapat melayani masyarakat Jawa Timur dengan bersih, mudah, cepat dan praktis," tambah Lukman.
Sementara itu, pasangan nomor urut 2, Khofifah Indar Parawansa dan Emil Elistianto Dardak, menyoroti pentingnya keberlanjutan program pembangunan, mengusung visi pemerintahan yang lebih responsif dan cepat serta misi membangun Jawa Timur menjadi Gerbang Baru Nisantara.
"5 tahun terakhir pertumbuhan investasi di Jawa Timur sangat tinggi, mencapai 145 triliun, angka ini menunjukkan iklim investasi terbaik kedua setelah Jakarta. Pertumbuhan ekonomi di Jawa Timur juga tumbuh inklusif, diiringi dengan adanya lapangan kerja, oleh karena itu TPT Jawa Timur lebih rendah dari TPT Nasional. Itu semua berkat kerja keras dan sinergitas kita semua." ujar Khofifah.
"Pada 2024, hanya Provinsi Jawa Timur yang berhasil menerima penghargaan tertinggi tata kelola daerah. Kemudian, di tahun pertama kepemerintahan, Ibu Khofifah langsung fokus menandatangani peraturan gubernur tentang zona integritas wilayah bebas korupsi sebagai upaya membangun Jawa Timur yang lebih bersih dan berintegritas. Dengan 728 penghargaan yang telah diterima, itu merupakan bukti kesinambungan semua sektor dalam meningkatkan pertumbuhan di Jawa Timur. Mari kita lanjutkan prestasi tata kelola yang nyata ini, untuk Jawa Timur menjadi Gerbang Baru Nusantara," imbuh Emil.
Pasangan nomor urut 3, Tri Rismaharini dan Zahrul Ashar Asumta, hadir dengan pendekatan praktis, mengusulkan teknologi sebagai solusi utama dalam mempercepat pelayanan publik dan meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pengambilan keputusan pemerintah.
"Kami mempunyai program Resik, yaitu birokrasi pemerintahan yang bersih, akuntabel, dan transparan. Birokrasi ini akan melibatkan partisipasi masyarakat dalam proses pengawasan dan pengambilan keputusan, sehingga semua dapat berjalan sesuai harapan rakyat. Kami berencana untuk menghadirkan layanan publik hingga ke tingkat kelurahan dan kecamatan agar semua masyarakat dapat terlayani dengan baik tanpa perlu pergi jauh-jauh ke pusat kota. Dengan menggunakan teknologi informasi, semua yang kita laksanakan dapat dipantau oleh masyarakat," ujar Risma
"Birokrasi seharusnya memudahkan, bukan menghambat masyarakat dalam mengakses layanan publik. Kami ingin memastikan bahwa birokrasi di Jawa Timur berfungsi sebagai pelayan publik yang baik dan efektif. Kami juga akan turun ke seluruh Bakorwil di Jawa Timur. Kami ingin memastikan pelayanan yang kami berikan dekat dengan masyarakat dan sesuai dengan kebutuhan mereka," tegas Gus Hans.
Debat berlangsung dalam tempo cepat, dengan argumen yang saling bersahutan. Beberapa kali terjadi sindiran dan serangan balik antara paslon, yang membuat suasana semakin memanas. Ketiga pasangan menunjukkan kemampuan mereka dalam menyampaikan gagasan secara lugas dan meyakinkan, menjawab pertanyaan dengan jawaban yang tajam dan berisi.
Debat kedua Pilgub Jatim 2024 ini diharapkan dapat memberikan informasi yang bermanfaat bagi masyarakat Jawa Timur dalam menentukan pilihan di Pilgub mendatang. Dengan berbagai gagasan dan program yang ditawarkan, masyarakat kini memiliki referensi yang lebih jelas untuk memilih pemimpin yang mampu membawa Jawa Timur menuju pemerintahan yang lebih inovatif dan adil.(Ayul Andhim/Selvina Apriyanti)
Editor : Iwan Iwe