BANGKALAN - Jelang azan Maghrib, Kamis (21/11/2024), seorang mahasiswi UTM bersama keluarganya terlihat memasuki kantor Damkar Bangkalan di Jalan KH. Moh. Holil.
Ia mengeluhkan cincin yang melingkar di jari manis tangan kirinya tak bisa dilepaskan hingga menyebabkan pembengkakan.
Mahasiswi ini mengaku memilih meminta bantuan Damkar daripada tenaga medis karena sering melihat unggahan di media sosial bahwa Damkar Bangkalan kerap membantu warga melepas cincin, bahkan dalam kondisi sulit seperti yang ia alami.
Menggunakan alat gerinda mini, petugas Damkar memulai proses evakuasi dengan hati-hati. Mereka melindungi kulit di sekitar cincin dengan kabel ties untuk memastikan tidak ada cedera selama pemotongan berlangsung.
Baca Juga : Jari Santri Bengkak Tersangkut Cincin, Damkar Tuban Turun Tangan untuk Evakuasi
Beruntung, material cincin yang terbuat dari perunggu tidak terlalu keras sehingga prosesnya hanya memakan waktu sekitar 15 menit.
"Kami baru saja melakukan evakuasi pemotongan cincin terhadap seorang mahasiswi UTM. Cincin yang bahannya tidak begitu keras sehingga proses pemotongannya cepat. Bahannya kalau tidak salah dari perunggu, untuk prosesnya kurang lebih 15 menit," jelas Ortiz Iskandar, Kepala Seksi Damkar Satpol PP Kabupaten Bangkalan.
Meski cincin sudah dilepas, petugas Damkar menyarankan mahasiswi itu untuk tetap memeriksakan kondisi jarinya ke fasilitas kesehatan terdekat. Hal ini penting untuk memastikan pembengkakan tidak berlanjut dan jari segera sembuh.
Baca Juga : Tim Damkar Bondowoso Evakuasi Cincin di Jari Wanita Yang Tidak Bisa Dilepas
Peristiwa ini menambah catatan Damkar Bangkalan sebagai lembaga yang tak hanya menangani kebakaran, tetapi juga berbagai persoalan warga, termasuk pelepasan cincin yang tersangkut di jari.
Ini menjadi bukti bahwa bantuan cepat dan efektif dapat diberikan bahkan dalam situasi yang tampak sederhana namun berdampak besar bagi masyarakat. (Moch.Sahid/Dhelfia
Editor : Iwan Iwe