SIDOARJO - Jenazah Bejo Sugiantoro, legenda Persebaya Surabaya sekaligus tim nasional Indonesia dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Desa Geluran, Kecamatan Taman, Kabupaten Sidoarjo, Rabu (26/2/2025) pagi.
Sebelum dimakamkan, jenazah disalatkan di Masjid Kompleks Perumahan Taman Pondok Jati Kecamatan Taman, Sidoarjo. Kalimat tauhid menggema sejak jenazah diberangkatkan dari rumah duka menuju Masjid.
Sejumlah mantan pemain Persebaya tampak melepas kepergian Bejo. Diantaranya Uston Nawawi, Mustaqim, Mat Halil, Kurnia Sandy. Selain itu, tampak Amir Burhanuddin, CEO Deltras FC dan ratusan Bonek, suporter Persebaya.
Setelah disalatkan, jenazah Bejo Sugiantoro langsung dibawa ke TPU tepat pukul 09.30 WIB. Setelah jenazah dimasukkan ke liang lahat, Rahmat Irianto mengumandangkan azan. Isak tangis pecah, saat pemain Persib Bandung ini tak kuasa menahan tangis.
Almarhum dimakamkan di samping orang tuanya, serta berdekatan dengan mertuanya. Bejo Sugiantoro meninggalkan seorang istri dan empat orang anak.
Agus Bimbim Tessy, mengatakan bila Bonek sangat kehilangan Bejo Sugiantoro.
"Almarhum Abah Bejo sudah dianggap sebagai ayah dari para pendukung Persebaya. Ini karena kita memiliki hubungan yang sangat dekat. Jadi, kita benar-benar kehilangan," tuturnya.
Sementara itu, Amir Burhanuddin, CEO Deltras FC mengatakan kepergian almarhum akan merubah semua rencana yang telah disusun.
"Saya dan almarhum sudah membicarakan rencana untuk masa depan Deltras. Tentunya berpulangnya Coach Bejo akan merubah rencana yang telah disusun," ujarnya.
Amir Burhanuddin mengaku belum ada rencana untuk mencari sosok pelatih yang akan menggantikan Bejo Sugiantoro sebagai pelatih kepala Deltras FC.
Diketahui, Bejo Sugiantoro meninggal dunia saat bermain sepakbola bersama mantan pemain di lapangan SIER Rungkut. Saat itu, legenda Persebaya ini tiba-tiba ambruk di babak kedua.
Bejo langsung dibawa ke Rumah Sakit Royal Rungkut Surabaya. Namun, Bejo menghembuskan nafas terakhirnya sekitar pukul 17.20 WIB. (*)
Editor : M Fakhrurrozi